Tuesday, January 16, 2018

Tentang Kecerdasan Emosi Khalil dan Tantangan bagi Ayah Bunda

Tentang emosi, pelan-pelan sudah Bunda perkenalkan sejak Khalil bayik, dan sekarang berefek. Alhamdulillah. Namun tantangannya sekarang adalah bagaimana kami sebagai orangtua Khalil tahan dengan salahsatu emosi yakni marah dan kecewa-nya Khalil bahkan disertai tangisan kencang.

Kalau Bunda sih sudah kebal ya mendengarkan tangisan Khalil walau kadang sering hilang akal juga, memikirkan tawaran apa yang masuk akal sehingga Khalil tenang. Hanya saja emosi sedih kecewa Khalil pakai tangisan menjadi tantangan berat bagi si Ayah yang berujung hancurnya peraturan dan kesepakatan yang Bunda buat dengan Khalil wkwkw.

Contohnya saat mengajak Khalil pulang usai sholat magrib. Khalil itu paling susah diajak pulang abis sholat magrib di masjid. Maunya lari-lari di koridor masjid lalu keluar masuk dari satu pintu ke pintu lain di masjid itu -_-" selain itu belum lagi ritual naik turun tangga dan mengelilingi pilar masjid. Rasanya Bunda pengen menelan toa masjid deh haha.

Kalau Bunda jika tidak mempan dengan jurus membujuk dan menjelaskan bahwa kita harus pulang sebab sudah jadwal makan malam, Bunda rasanya pengen angkut Khalil, terserah dah, mau nangis ya nangis aja di jalan. Sedangkan si ayah beda, bujuknya pakai es krim >.< Yaiyalah anaknya langsung mau diajak pulang. Akibatnya, Khalil menjadikan senjata lelarian sana kemari di masjid serta susah diajak pulang agar ayah menawarkan untuk jajan es krim.

Aarrrgh Bunda sampai harus putar otak ini gimana agar tidak jadi sebuah kebiasaan. Sepertinya harus menambah level ketegasan dan menyederhanakan kesepakatan demi kesepakatan deh huhu.

Kalau para Ayah Bunda pembaca ada saran gak ya, kami harus gimana menghadapi Khalil ?

No comments:

Post a Comment

Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...