Saturday, March 17, 2018

Mendampingi Anak pada Tahap Membaca ( Edisi Komplit )


Di postingan sebelumnya, aku baru jembrengkan empat langkah dari tahapan mendampingi anak membaca, di sini aku lanjutkan lagi yaaa...

5. Biasakan surat menyurat di rumah. Ngebahas surat menyurat, aku jadi ingat, seminggu lalu aku masak gulai ayam, jadi ada aku kehabisan dua bahan, kentang dan lengkuas. Lalu punya ide, kenapa gak minta tolong Khalil aja belanja ke warung naik sepeda di dampingi Ayah. Aku tulislah daftar belanja itu, lalu aku masukkan ke dalam plastik beserta dompet berisi uang pas. Mak, berangkatlah Khalil naik sepeda. HIHI. Beberapa pagi berikutnya, ketika aku masak, dan sedang memotong lengkuas, ‘Bun, Khalil belanja apa ?’ sambil nunjuk lengkuas, ‘Oh iya nak, hari Minggu lalu, Khalil kan yang belanja lengkuas?. MasyaAllah dia inget banget ternyata wkwkw. Tentang belanja jadi inget pesan Ibu Elly Risman, bahwa anak usia 25 bulan udah bisa diajarin belanja loh, caranya buka kulkas, tanya bahan apa saja yang sudah habis, lalu catat. Kemudian print gambar kebutuhan yang mau dibeli, sesampainya di supermarket aja anak mengambil barang yang diperlukan, ajarkan juga untuk melihat tanggal kadaluarsa kemasan serta komposisinya. Aku pikir ini bagian dari pembelajaran tahap membaca juga sih yang layak dipraktekkan. Yaelah poin 5 doang panjang amat yak wkwkw.

6. Berikan buku ilustrasi tanpa teks, pancing anak untuk menceritakan maksud gambar. Bangkitkan rasa ingin tahunya. Selanjutnya baru deh rangsang dengan memberikan buku full text dengan font gede gede.

7. Bisa juga stimulus dengan membaca komik. Komik sekarang mah variatif yak, bahkan ada komik sahabat Rasulullah, komik Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel.

8. Ajak anak bertemu dengan penulis ilustrator, komikus, pokoknya yang berhubungan dengan buku deh. Bunda sesekali pernah ajak Khalil saat anak FLP Sumut ngumpul hihi. Calon FLP Kids ya kan Khalil.

9. Kaitkan hobi anak dengan buku, misal nih hobi nonton Tayo dan Robocar Poli, Bunda jadi berencana beli yang versi buku deh.

10. Rancang ruang keluarga yang ramah anak dan dapat menumbuhkan budaya baca. Dengan konsep rak buku yang mudah dijangkau ( diberantakin -_- “) anak , mainan dan karya anak.

11. Buat pohon literasi keluarga. Nah ini nih yang belum Bunda praktekkan. Khalil gede dikit kali ya baru Bunda buat, sekaligus mau menstimulus minat baca ayah juga nih. Huh tugas Bunda banyak beud hihi.

Alhamdulillah, komplit juga membahas nomor per nomor, oiya silahkan lanjut baca lagi ya, pada tahap Menulis.

No comments:

Post a Comment

Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...