Friday, December 15, 2017

Khalil dan Bunda yang Dikejar Deadline

Nasibmu ya Nak punya Bunda yang deadliner garis keras huhu. Tapi, adanya deadline ini sebab beberapa minggu lalu adalah minggu yang sibuk, belum lagi minggu ini, masyaAllah.

Kondisinya adalah ternyata Khalil belum bisa main sendiri ketika emaknya dilanda kerjaan tulisan yang menumpuk *yaiyalah, namanya masih perlu perhatian emak*

Jadi merasa bersalah huhu. Maafkan Bunda hari ini ya Nak. Next Time, Bunda akan persiapkan mainan keren agar kamu bisa main sendiri meskipun Bunda ada di dekatmu tapi gak bisa diganggu karena serius menulis.

Tapi tadi ada kejadian seru, karena kepepet, Bunda terpaksa ambil foto produk saat Khalil belum tidur siang. Alhasil, foto produk untuk tulisan pesanan hari ini disponsori oleh kamu Nak sebagai model.

Awalnya penuh drama, Bunda perlu properti salahsatunya mainan Khalil eh Khalil gak izinin namun Bunda paksa haha, sampai kejar-kejaran kita tadi ya wkwkw. Pelan-pelan Khalil baru ikhlas izinin mainannya Bunda foto untuk properti. Trus ngambek lagi, namun Bunda rayu agar Khalil mau Bunda foto.

MasyaAllah, ini anak pandai ya bergaya candid camera, sok-sok an gak mau lihat camera smartphone gitu pas difoto dan Alhamdulillah hasilnya bagus ^^ Terimakasih ya Khalil. Ternyata seru ya foto-foto produk bareng Khalil.

Oya Bunda juga makasi banget udah ngertiin Bunda, sebab Bunda tadi harus tidur siang dan kamu main dengan tante-tantemu sampai tertidur juga walau tetap pakai drama, dramanya maksa pergi ke supermarket demi naik odong-odong langganan. Alhamdulillah terkabul pas sore hari tadi ya hehe.

Khalil ini sudah pandai menentukan keinginannya, kalau hendak ingin itu ya itu gitu, teguh pendirian, insyaAllah. Pun kalau ada nego, nego nya itu alot banget kalau sama Khalil -_-" calon duta besar ini untuk Palestina ya Nak, Aamin InsyaAllah.

Tentang Menutup Aurat Si Kecil

Meskipun lelaki, sejak dini si Khalil sudah sedang aku bangun konsep tentang menutup aurat. Mengingat akan kasus-kasus pelecehan anak yang tidak hanya dialami anak perempuan tapi juga anak lelaki yang marak terjadi pun memang konsep menutup aurat adalah kewajiban di dalam Islam.

Adapun praktek menutup aurat yang aku lakukan terhadap Khalil adalah,

1. Ketika drama pakai baju terjadi usai mandi, aku mencoba untuk tidak menakuti Khalil dengan konsep apapun yang  gak masuk akal dan berefek membuatnya takut pada satu hal tapi aku selalu katakan padanya 'Khalil, Yuk Pakai Baju, Malu, nampak auratnya, nampak kemaluannya'. Itu pun masih belum ngerti kadang ajakanku dibalas dengan lelarian Khalil sana sini. Semacam menguji emaknya, 'kira-kira emak gue mau main kejar-kejaran gak ya?' >.<

2. Kadang ada satu waktu yang memaksaku mandi bersama Khalil, -_-" Ketika mandi aku dan ayahnya selalu pakai kain basahan, semoga dengan ini Khalil bisa belajar, 'Oh Ayah Bunda, mandi aja pun setidaknya menutup aurat'

3. Membiasakan Khalil untuk pee ke kamar mandi. Seringkali orang tua menyepelekan urusan ini, dengan ringannya orang tua menyuruh anaknya pee sembarangan tanpa susah cari kamar mandi dan ini kejadian ketika bepergian, bahkan ternyata gak terjadi pada anak lelaki juga pada anak perempuan, masyaAllah, fakta tersebut saya dapati ketika berjalan ke supermarket. Langsung deh saya alihkan perhatian Khalil..

4. Khalil belakangan suka nonton TV, tantangan ketika nonton TV adalah iklan yang tidak baik untuk pandangan anak berseliweran. Jika hal itu tampak olehnya, maka saya sering kali bilang 'Ish Nak, Ibu itu gak menutup aurat ya, gak pakai jilbab dia'. Tentang nonton TV ini pe er emaknya bangeeeet huhu. Emang sih yang ditontonnnya kartun anak, tapi jeda iklan ini kan gak bisa kita pilih. T_T

5. Lalu ketika di rumah atau siang hari, aku membiasakan diri memakai baju gamis lengkap dengan jilbab meski gerah tapi mau gimana lagi, rumahku tipe kebuka pintunya sepanjang hari huhu tapi syukurnya ada kekuatan kipas angin hehe. Nah, aku membiasakan Khalil untuk tidak melihat aurat ayah dan bundanya.

Jadi, ada kejadian lucu tentang pembelajaran menutup aurat ini, suatu hari usai cuci muka kaki dan tangan, persiapan mau tidur, Uci nya datang untuk menganggu. Belum lagi Uci nya mengucapkan apapun, Khalil bilang gini,

'Sana, Ci, Owi malu, tutup mulutnya'

Pecah ketawa aku dan ayahnya, Uci nya terpelongo

Maksud Khalil itu, tutup mata tapi salah bilang ingatnya tutup mulut >.< kadang Khalil suka tebalek-balek ngomong, mau bilang maju eh mundur, haha

MasyaAllah, Nak, semoga sampai dewasa ya konsep menutup aurat ini terpatri di hatimu. Semoga Allah selalu menjaga hati dan pikiranmu ya Nak! Aamiin ya Rabb.

Thursday, December 14, 2017

Menjadi Pengasuh Klub Menulis di Komunitas Hijrah Islamic Parenting Rasanya Itu...

Assalamualaykum Bunda!

Stop dulu postingan curhat tentang proses kemandirian Khalil di postingan sebelumnya hihi. Sekarang emak mau share sesuatu yang membuat Bunda Khalil belakangan ini jadi merasa lebih geregetan *eaaak

Soalnya setelah ditantang membuat pelatihan blog untuk pemula bagi Bunda di sebuah komunitas nah sekarang ditawarkan untuk mengelola sebuah klub menulis di Komunitas Hijrah Islamic Parenting. MasyaAllah. ^^

Jadi gini awalnya, beberapa Bunda sudah mulai tahu kalau Bunda Khalil ini femes *sekomplek deket rumah* sebagai seorang blogger, emak blogger,  kerennya momblogger #eaaa . Nah, langsung diminta untuk isi kelas blog padahal belum siap lahir batin sebenarnya, udah ada niat buat berbagi ilmu tapi terus aja gitu maju mundur cantik, ternyata berkat rayuan maut Ibu Ihsan aka Mba Fuji pemilik blog ibuihsaan(dot)wordpress(dot)com , Bunda Khalil pun tergoda haha. Kalau gak dimulai-mulai gak tau kapan siapnya ya kan Buk Ihsan, dan Bunda Khalil berterima kasih sudah dirayu-rayu *semoga baca bagian ini gak ada yang gumoh yah, hehe*

Syukurnya sebelum buka kelas blog, Bunda Khalil melakukan persiapan yakni mengikut kelas blog milik perguruan Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) yang pengajarnya adalah Mb Widyanti Yuliandari, pemilik blog widyantiyuliandari(dot)com *sungkem, aku makasi banget loh ilmunya Mbak*.  Usai kelas berakhir, baru aku berani menjawab rayuan Ibu Ihsan.  Kalau gak mah ya, aku jiper duluan, walau nge blog dah dari tahun 2008, tetep aja kalau ngajarin orang ya kudu ada persiapan gitu, biar afdhol dan semoga ilmunya berkah, mohon doanya ya Bunda sekalian.

Nah tepat tanggal 30 November 2017, klub menulis dibuka, materi pertama kelas blog untuk Bunda yang bergabung di komunitas Hijrah Islamic Parenting pun berlangsung pada Kamis, 7 Desember 2017 jam 3 sore.


Adapun tujuan dari klub menulis ini diadakan adalah sebagai wadah agar blog yang sudah dibuat gak bersarang laba-laba lagi tapi rutin diisi meskipun gak tiap hari ^^ dan insyaAllah akan ada jadwal posting quote tentang menulis, kemudian ada info-info terkait baca dan tulis terutama info lomba blog *eaaa.

Oiya dengan adanya blog, curhat para Bunda gak hanya di facebook aja #eh haha, maksudnya supaya para Bunda bisa menyalurkan curahan hatinya dengan menulis dan mengabadikannya melalui sarana seperti blog ini karena kalau via sosmed lain susah dilacaknya meskipun ada fitur timeline. Ada juga yang tujuan punya blog untuk mengarsipkan cerita tentang anaknya dan untuk diwariskan kelak bila sudah tiada. MasyaAllah!

Ada sebuah penelitian yang dilakukan Pennebaker dan Beal tahun 1986 bahwa kebiasaan menulis tentang pengalaman hidup yang berharga dapat menurunkan masalah kesehatan,  efek jangka panjangnya dapat menurunkan stress, meningkatkan sistem imun, merasa lebih bahagia, bekerja dengan lebih baik, mengurangi tanda-tanda depresi dan bonusnya lagi bisa menguatkan memori.

Lalu Bagaimana Agar dengan Menulis Bisa Menyehatkan ?
 
Kesimpulan saya selama membaca alasan para Bunda nge-blog adalah sebagai terapi. Nah jika ingin menulis seperti itu ada beberapa tips nih Bunda :

1. Menulislah di Tempat yang Sepi
Suasana menulis mempengaruhi penting adanya agar seluruh perasaan dan pikiran mengalir keluar, kalau pun diikuti para bocah, menulislah saat semua telah tidur atau tidak ada yang menganggu.

2. Menulis Berurut dalam Seminggu Penuh
Jika ingin menjadikan menulis sebagai terapi dan kebiasaan, luangkan waktu beberapa hari untuk menulis, 15-20 menit sudah cukup. Untuk waktu yang tepat menulis, senyamannya Bunda saja, apakah usai sholat tahajud, sholat subuh atau jelang makan siang.

3. Niatkan Menulis untuk Kebaikan dan Perbaikan Diri
Kalau saya bilang mah, curhatlah dengan curhat yang menginspirasi, tidak yang isinya hanya sekadar keluhan dan keluhan.

Saya pernah menulis secara emosional saat kecewa dengan berita atau tulisan orang lain yang saya tidak sependapat dengannya, nah daripada ngomel gak jelas di sosmed, mending tulisan tersebut kita balas dengan tulisan pula. Tapi Bunda, hati-hati think before posting , sebelum posting pikirkan dulu jangan sampai tersandung UU ITE.

4. Menulis Dulu-Edit Kemudian
Yang bikin gak nulis-nulis adalah mikirin kalimat yang bagusan, bener gak Bun? Iyes bener banget. Untuk sementara tulis aja dulu, senyamannya Bunda, mau tulis langsung di blog boleh asal kuat jaringan inetnya, atau di word dulu atau di kertas, boleh banget. Ntar kalau rajin nulis dan baca, lama-lama ketemu sendiri gaya nulis Bunda yang khas ^^

5. Saring Before Sharing
Setelah tulisan kita selesai dan berniat bahwa apa yang kita tulis ini penting sekali dibaca banyak orang, maka silahkan share, tapi sebelumnya sudah dalam proses penyaringan ya Bun. Jika tidak di share, pun gak apa-apa, cukup di blog saja hehe.

Semoga Bermanfaat ya Bunda ^^, sampai jumpa di postingan berikutnya. Semangat!

Update Perkembangan Toilet Training Khalil

Berasa berita infotainment anak dari keluarga kerajaan mana gitu ya haha. Jadi kan di postingan sebelumnya,

( Baca : Perjalanan Toilet Training Khalil )

dan

( Baca : Masih Tentang Program Toilet Training Khalil )

Aku menargetkan bahwa tanggal 10 Desember lalu Khalil genap sebulan siang hari tanpa popok dan memutuskan untuk mencoba malam hari tanpa popok. Namun akhirnya aku berpikir melihat progres siang hari tanpa popok itu belum berhasil.

Khalil memang gak pakai popok lagi siang hari, tapi dia suka lupa bilang kalau mau pee. Dan baru bilang setelah pee nya keluar. MasyaAllah....sabaaar...sabaaar.

Sampai aku merasa ada rasa takut didirinya untuk menyatakan pee atau perasaan gak yakin kalau dia mau pee sehingga pas aku aja ke kamar mandi dia selalu nolak, ada aja alasannya -_- ada aja yang dikerjakannya. Huhuhu...

Dan aku pun berusaha gak bosan mengingatkan Khalil untuk bilang kalau mau pee, buka celana sendiri lalu ajak Bunda ke kamar mandi. Hampir tiap kali kami main bersama dan sebelum tidur, usai mandi, selalu aku bilang. Mungkin semua ini hanya perlu pembiasaan dan kesabaran lebih.

Jadi aku pikir tunggu keinginan atau kesadaran diri Khalil untuk bilang pee itu lancar dan ajeg dulu baru aku mulai program malam tanpa popok. Bismillah.

Semangaaat!

Monday, December 11, 2017

Satu Hari Tanpa Susu

Belum lagi selesai pemikiran bagaimana Khalil satu hari tanpa popok, nah beberapa waktu lalu tibalah hari satu hari tanpa susu dan ini sama sekali tidak aku rencanakan, karena aku tipe Bunda yang nyetok kebutuhan pokok sebelum benar-benar habis.

Ternyata episode satu hari tanpa susu ini menjadikan pelajaran berharga untukku dan untuk Khalil. Tadinya mau belanja sama Atok aja, namun saat izin ke Ayah, Ayah menawarkan untuk pergi bareng usai pulang dari kantor. Maka Khalil terpaksa menunggu susu 5 jam saja.

Ketika Khalil bangun tidur siang, seperti biasa ia ajak bermain. Nah tiba-tiba dia teringat untuk minum susu, lalu aku katakan bahwa susu habis, nanti dibeli ketika Ayah sudah pulang kerja. Khalil pun menangis mengiba gitu. Oh ya Allah, meleleh awak.

Kemudian pelan-pelan aku jelaskan,

'Nak, susunya habis, nanti ya kita beli sama Ayah, Ayah sebentar lagi pulang kerja'

Ia pun menangis dan memelukku. Lalu berdiri dan main-main lagi. Tak lama minta susu lagi. Haha...aku pun menjelaskan kembali hal yang sama.

Dan ketika sudah tenang, tiba-tiba ia menawarkan sesuatu yang benar-benar tidak terpikirkan olehku untuk menawarkan minuman lain selain air putih dan jus, justru Khalil menawarkan untuk minum Teh Manis.

MasyaAllah, Teh Manis adalah salahsatu jenis minuman kesukaannya. Akhirnya aku pun segera menanggapi permintaannya. Aku ajak Khalil membuat Teh Manis.

Aku sediakan gula, teh celup, dan wadah minum plastik serta sendok.

'Sebelum kita buat Teh Manis, yuk ucapkan Bismillahirrohmaanirrohiim'

Dengan ucapan yang belum sempurna dan mendekati sempurna ia mengucapkan basmalah, biasa juga disuruh baca basmalah ujungnya doang, nirohim, >.< tapi demi teh manis dia mengucapkannnya hampir pas ^^

Kami pun membuat teh manis sesuai prosedur, Bunda bagian menuangkan air panas, Khalil kebagian tugas menyendok gula, mencelup-celup teh dan mengaduk-aduk gula.

Khalil tampak tidak sabar hendak meneguk teh manis hangat buatannya, sampai Bunda kembali mengingatkan untuk duduk ketika minum.

Alhamdulillah. Anak Bunda senantiasa lah berpikir solutif dan bermanfaat. Semoga Allah selalu melindungimu Nak. Aamiin Ya Rabb!

Saturday, December 9, 2017

Silahkan, Ambil Minum Sendiri ya Nak!

Dispenser adalah satu benda yang menyenangkan bagi Khalil karena bisa mengeluarkan air dan dia pun bermain-main air. Alhamdulillah bagian air panasnya tidak dinyalakan tapi Khalil memang harus diedukasi nih bagian-bagian dispenser. Belum lagi dispenser di rumah pada kacau >.< tuas warna biru sudah rusak dan tinggalkan tuas merah, khawatirnya tertanam konsep bahwa tuas merah tidak apa-apa dan tidak berbahaya, huhu.

Jadi sebenarnya aku agak ngeri-ngeri sedap membiarkan Khalil ambil air minum sendiri melalui dispenser, bahkan terbersit rasa tidak percaya yang begitu menguasai. Namun dengan komunikasi yang jelas, ternyata dapat membuat Khalil mengerti.

Suatu hari saat makan bersama aku lupa ambil air minum sedangkan Khalil sudah pengen banget minum, pas pula aku mager maksimal, akhirnya dengan memberikan sedikit rasa percaya, aku kabulkan inisiatif anakku untuk ambil air minum sendiri, ternyata hasilnya  masyaAllah T_T he can do it! Good Job, beibph!

Tentunya usai dia mengatakan,

'Ah owe ambil air minum sendiri air' sambil bawa tempat minumnya

sebelum dia pergi ke dapur aku kasih pesan-pesan,

'No main-main air. Air nya Bunda beli, Nanti Bunda marah kalau airnya dibuang-buang, Oke?'
'Oke'

Pas sampai lagi di tempat makan bersama. MasyaAllah dia ambil air minum secukupnya lalu duduk untuk minum dengan tenang.

Ya Allah, indah sekali pemandangan ini *_*

Love you, Nak!

Friday, December 8, 2017

Ketika Khalil Mandi Sendiri

Macam-macam ya tingkah pola anak usia 2 tahun ini. Kadang membuat Bundanya merapatkan gigi dan mengeluarkan tanduk apalagi urusan mandi. Khalil suka main air, di sela-sela keasyikan bermain air ia bisa bermain peran sedang mencuci dan menjemur pakaian sesekali kedapatan minum air cucian. Ya Allah T_T

Untuk urusan mandi, sudah sejak lama mempersiapkan peralatan  mandinya, selain handuk juga gayung kecil. Nah...belakangan dia belajar mandi sendiri. Memegang dan menceruk air lalu mengayunkan gayung  lalu mengguyurkan air ke kepalanya. Awalnya air sering meleset, haha >.< dan perlahan sudah mulai pas.

Lucu deh, dulu sering gelagepan sekarang tetap haha tapi gelagepan karena air yang ia siramkan sendiri. Sesekali aku kasikan sampo ke tangannya dan ia keramas sendiri etapi bentar doang nemplok di kepala tu cairan sampo abis tu cepat-cepat dia guyur pake air -_-" Kalau urusan menyabuni badan masih dibantu emaknya dong. 

Nah usai mandi, langsung dibalut pakai handuk. Kadang aku ajarkan untuk menjemur handuk sendiri, kadang akunya yang lupa wkwkw. Perlu kesabaran dan konsistensi yang tinggi serta anti lupa huhu.

Wednesday, December 6, 2017

Godaan Makan dan Jajan

Kali bosan yak ngebahas Toilet Training melulu haha padahal aseli aku deg-deg an mencoba tanpa popok saat malam hari, bismillah aja deh ya huhu.

Nah ada satu poin kemandirian yang keselip yakni mandiri bilang NO, eitdah ini termasuk kemandirian gak sih haha, ya semoga yak, atau anggap ajalah masuk ya.

Jadi gini, aku tipe orangtua yang selektif dan agak ketat persoal makan dan jajan walau kadang pernah khilaf juga.

Semalam Khalil main ke rumah tetangga, nah akunya lagi mandi. Jadi, pas aku selesai rapi-rapi aku menyusul Khalil. Sampai disana si kakak lagi makan bakso kojek gitu. Rupanya mamaknya melapor, bahwa Khalil menolak tawaran kakaknya untuk ikut makan bakso.

‘Khalil mau?’ tawar si kakak
‘No, gak boleh makan bakso’
‘Siapa bilang gak boleh?’ tanya mamak si kakak yang disapa uwak
‘Bunda Olil lah’   

MasyaAllah, buncah hati Bunda mendengarnya. Kadang perasaan inilah yang aku alami saat melepaskan anak bermain bersama teman-temannya. Alhamdulillah Khalil mengerti huhu, terharu T_T senantiasa sholeh ya Nak.

Sesungguhnya perjalanan Bunda mengingatkan dalam kebaikan, masih panjang. Itu masih godaan makan bakso, lalu godaan seperti apa yang akan kau hadapi kelak dewasa? Tentu lebih rumit daripada sekadar tawaran makan bakso.

Semoga Allah selalu menjaga hati dan pikiranmu ya Nak meskipun  Bunda dan Ayah tidak selalu berada di sampingmu.

Monday, December 4, 2017

Masih Tentang Program Toilet Training Khalil

Belakangan aku dan orang serumah sudah mulai menikmati program Toilet Training Khalil. Khalil sendiri juga begitu, ia mulai inisiatif bilang ‘Bundaa...pipis’ meskipun dia udah jongkok di sudut dan plus poop, sebelum semuanya terlambat, aku langsung larikan Khalil ke kamar mandi.

Dan sekarang aku sedang proses mensugesti Khalil bahwa tanggal 10 Desember nanti ia genap sebulan dengan program siang hari tanpa popok dan masuk ke pembelajaran malam hari tanpa popok.
Terus aja gitu aku sugesti, lebih kena pas main gelut gelutan. Kayak tadi nih sebelum tidur,

‘Khalil, mulai tanggal 10 Desember, kalau malam hari pas bobok kita gak usah pakai popok ya, jadinya kita pipis dulu sebelum tidur’

‘Iyaaa...popok untuk bayi, Owe udah besar, pake sempak aja’

Aku mendengar jawabannya, masyaAllah pelan-pelan dia mulai mengerti ya hihi. Oya, Khalil ini selalu menyebut dirinya ‘Owe’ wkwkw.

Sejauh ini belum kepikiran gimana teknisnya, tapi aku coba aja semuanya. Seperti,

1.    Sedia sprei waterproof, dan ini memang stand by banget sudah enam bulan terakhir
2.    Ajak Khalil pipis sebelum tidur
3.    Mengurangi minum di malam hari, paling mah susu doang yang dia minum sebelum tidur
4.    Sedia wadah di kamar, mana tau anaknya mau pipis di kamar aja tapi pilihan ini sepertinya sulit, sebab anaknya udah mengerti konsep kalau BAK/BAB ya di kamar mandi.
5.    Mempelajari bahasa tubuh anak ketika tidur, kalau gelisah berarti salahsatu tanda sedang sesak pipis. Dan ini semacam tanda-tanda untuk begadang wkwkw

Kalau Bunda, ada saran atau tips kah tentang program ku ini hihi? Sumpah, aku galau banget wkwkw, gini amat ya mendidik anak agar bisa pee dan poop sendiri huhu.

Semangat!

Saturday, December 2, 2017

Perjalanan Toilet Training Khalil ( 26 mos )

Salahsatu fokus kemandirian yang sedang kami serumah dan Khalil jalankan adalah toilet training. Alhamdulillah sudah berjalan hampir sebulan. Dan itu masih membiasakan mengatakan pee dan poop lalu segera ke kamar mandi pada siang hari. Memasuki bulan kedua latihan, akan mencoba tanpa popok ketika malam hari.

Awalnya sulit sekali, dan sudah mempersiapkan diri jika Khalil pee dulu sebelum sampai di kamar mandi, atau bolak balik sampai berbusa mulut mamaknya ngajak pee eh malah bablas pee di lantai bahkan menolak diajak ke kamar mandi padahal dah kebelet. Ada aja alasannya kalau mau diajak ke kamar mandi untuk pee. Rasanya aku pengen garuk-garuk dinding haha, saking geregetannya, syukur Alhamdulillah masih banyak stok kesabaran.

Tantangannya kalau dah musim hujan. MasyaAllah itu bablas pee bisa tiap 15 menit sekali dengan takaran pee lumayan banyak, mungkin ada 100 ml. Kadang gak sempat pel najis pee Khalil, ya aku untuk urusan sholat mengandalkan sandal jepit dipakai di rumah dan mencari lokasi lantai yang belum kena pee Khalil. Lelah juga bolak balik pel belum lagi risiko terpelesetnya si Khalil sementara emaknya mengantarkan kayu pel ke belakang. Ondeh mandeh, drama banget >.<

Sebelumnya Khalil masih dipakaikan training pants, belakangan biar sekalian dia belajar buka celana sendiri. Akhirnya dipakaikan celana pendek aja sehari-hari. Jadi kalau kebelet langsung jebret dah tu celana wkwkw. Cucian celananya pun jadi berkurang. Sebulan ini berasa banget berkurang pembelian pospak, kalau gak huhu ya Allah, nyesek dah bayanginnya.

Selain dengan teknik memakaikan celana pendek, aku juga tak bosan-bosannya membisikkan ke telinga Khalil untuk mengatakan kalau pengen poop atau pee bilang ke Bunda ya Nak.

Kalau bunda sekalian, bagaimana perjalanan toilet training si kecil? Masih membayangkannya aja udah lelah ya Mak, konon lagi menuliskannya haha.

Tapi beneran deh aku banyak dapat inspirasi dari situs rumahberbagidotcom. Coba aja gugling rumahberbagi dan toilet training. MasyaAllah aku dapat istilah Elimination Communication dan tau gak itu artinya apa? Cara mentatur bayi. Yes,orangtua zaman old sudah inisiatif menatur atau mengajak pee anaknya sejak usia 7 hari loh. Kereeen. Kalau aku ngelakuin ini pasti udah ditelan mamak mertua dan mamak kandungku ini haha. Kapan-kapan aku share lagi tentang EC ini. Kalau mau gugling dan baca-baca dulu disana juga gak apa apa.

Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...