Saturday, March 17, 2018

Ketika Khalil Suka Baca

Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang menyalakan timTimu tengah berabad abad silam, semoga budaya tersebut hidup kembali. Aamiin

Kondisi buku yang bertebaran di rumah membuat Khalil diam diam membaca. Pernah saat asyik ayik ngobrol dengan Khalil, aku juga sedang sibuk wara wiri di rumah, seketika hening, mana sumber suara nyaring tadi ya? Ternyata ia sedang terpaku pada satu halaman di buku tentang transportasi, MasyaAllah meleleh hati mamak.

Candid baca buku sama Ayah

Baca buku di kamar

Baca buku di perpus provinsi

Candid baca buku alat transportasi 😘


Menyikapi Tantangan Game Level 5 Bunda Sayang


Karena aku begitu suka membaca dan banyak yang aku rasakan. Maka, aku sangat bersemangat menyambut game level 5 Bunda Sayang.

Adapun aturan mainnya sebagai berikut :

1.  Buat jadwal family reading time. Sebenarnya gak tahu mau start dari mana jadwal reading time ini. Jadwal reading Bunda aja masih random. Kalau Khalil jadwal bacanya setiap sore jelang maghrib dan mau tidur. Sedangkan jadwal baca si Ayah mah lebih parah lagi 😅. Atau begini, Bunda jadwal kita bertiga kumpul, lalu bacain Khalil buku, setiap hari libur dan Minggu, selama 3 bulan, kalau lancar, akan di upgrade.

2. Membuat pohon literasi untuk tiap anggota keluarga. Hmm...gak yakin apakah akan berhasil atau tidak, tapi aku juga gak tahu hasilnya kalau gak coba kan yak. Baiklah, hari Senin akan dibuat pohon literasinya. Bismillah!

3. Setelah budaya baca terbit di rumah, diskusikan kepada anggota keluarga tentang buku yang sudah selesai kita baca. 😍

Wah aku kebayang gimana indahnya keluarga yang suka baca. Pasti bakal saingan dengan televisi Atok hihi.

Soalnya aku sedang dalam membiasakan Khalil membaca. Setiap sore jelang maghrib, aku bentangkan tikar dan aku sebarkan buku buku Khalil. Ketika azan maghrib berkumandang, aku bacakan Khalil buku, dan gantian maghriban dengan si ayah atau anggota keluarga lain ketika ayah ada jadwal isi kelas malam.

Semangat Bunda! Semoga bermanfaat ^^

Infografis Tahapan Membaca Anak Usia Dini

Seperti biasa masuk kelas Ibu Profesional ada buanyak ilmu pengasuhan yang diperoleh, nah biar gak lupa, aku buat infografis versi aku hihi, soalnya aku pelupa wkwkw.

Agar tahu juga, Khalil sudah berada di tahap mana sih?


Yes Khalil masih di tahap satu dan dua, mulai menuju tahap tiga ^^, pelan pelan aja kita ya Nak, dibawa have fun, no beban, karena membaca itu happy loh Nak

Mendampingi Anak pada Tahap Menulis




Ayah Bunda gak begitu pasang target kapan Khalil harus sudah bisa baca dan menulis, balik lagi ke tujuan membaca yang di awal sekali Bunda tulis pada postingan sebelumnya.

Semua dilakukan tahap bertahap dengan harapan Khalil menyenangi kegiatan membaca dan menulis.

Khalil sedang melalui semua tahap yang aku bahas dari tadi *yaiyalah hihi* hanya saja di tahap menulis agak ekstrim -_-“.

Berdasarkan materi game level Bunda Sayang, ada beberapa langkah dalam mendampingi anak yang sedang di tahap menulis,

1. Siapkan satu tembok di rumah, tempel kertas flipchart besar. Gunanya untuk apa? Ya untuk coret coret wkwkw. Nah masalahnya di aku, sempat menyediakan kertas yang bisa ditempel di dinding lalu ditulis pakai spidol dan bisa dihapus, namun mungkin bagi Khalil itu kurang, sama dia malah dikopekin akhirnya stiker kertas itu gak bertahan lama. Niatnya sih supaya dinding gak ternoda, namun lama kelamaan, sampai tulisan ini dibuat, hampir seluruh dinding di ruang keluarga adalah hasil karya Khalil. Pameran tersebut berjudul bola kusut dan garis tak beraturan. Baiklah ini mungkin sedang masanya bereksplorasi. Aku biarkan ia mencoret sesuka hati, namun hanya dinding di rumah, tidak di rumah orang lain. Kadang aku sediakan juga spidol warna warni, sehingga ia eksplorasi di lantai ^^. Dan semoga dengan dipuaskannya masa mencoret dinding ini, kelak suatu hari karya ilmiah Khalil gak begitu banyak editan ya Nak, dan tidak boleh mencoret dinding hati anak gadis manapun *eaaak. Selain dengan media dinding, alat coret coret Khalil adalah kertas bekas. Aku tidak membuang kertas bekas dari tugas mahasiswa si ayah, semua aku kumpulin hihi.

2. Pada tips kedua, benar adanya, sebaiknya coretan Khalil di arahkan, dorong anak untuk menulis apapun yang dilihat, didengar dan dirasa, disentuh dll.

3. Buat diary keluarga. Jadi teringat kebiasaan keluarga Bunda Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia, yang punya diary keluarga wah, layak coba nih. Aku juga setelah menikah, punya diary bersama dengan suami hehe.

4. Ketika Khalil agak gedean dikit, aku akan membuat jurnal/buku rasa ingin tahu anak, menggunakan kertas bekas

5. Agar anak-anak menyenangi kegiatan menulis, abaikan EYD. Setelah lancar menulis, baru deh kenalin dengan EYD ^^

Semoga bermanfaat ^^

Mendampingi Anak pada Tahap Membaca ( Edisi Komplit )


Di postingan sebelumnya, aku baru jembrengkan empat langkah dari tahapan mendampingi anak membaca, di sini aku lanjutkan lagi yaaa...

5. Biasakan surat menyurat di rumah. Ngebahas surat menyurat, aku jadi ingat, seminggu lalu aku masak gulai ayam, jadi ada aku kehabisan dua bahan, kentang dan lengkuas. Lalu punya ide, kenapa gak minta tolong Khalil aja belanja ke warung naik sepeda di dampingi Ayah. Aku tulislah daftar belanja itu, lalu aku masukkan ke dalam plastik beserta dompet berisi uang pas. Mak, berangkatlah Khalil naik sepeda. HIHI. Beberapa pagi berikutnya, ketika aku masak, dan sedang memotong lengkuas, ‘Bun, Khalil belanja apa ?’ sambil nunjuk lengkuas, ‘Oh iya nak, hari Minggu lalu, Khalil kan yang belanja lengkuas?. MasyaAllah dia inget banget ternyata wkwkw. Tentang belanja jadi inget pesan Ibu Elly Risman, bahwa anak usia 25 bulan udah bisa diajarin belanja loh, caranya buka kulkas, tanya bahan apa saja yang sudah habis, lalu catat. Kemudian print gambar kebutuhan yang mau dibeli, sesampainya di supermarket aja anak mengambil barang yang diperlukan, ajarkan juga untuk melihat tanggal kadaluarsa kemasan serta komposisinya. Aku pikir ini bagian dari pembelajaran tahap membaca juga sih yang layak dipraktekkan. Yaelah poin 5 doang panjang amat yak wkwkw.

6. Berikan buku ilustrasi tanpa teks, pancing anak untuk menceritakan maksud gambar. Bangkitkan rasa ingin tahunya. Selanjutnya baru deh rangsang dengan memberikan buku full text dengan font gede gede.

7. Bisa juga stimulus dengan membaca komik. Komik sekarang mah variatif yak, bahkan ada komik sahabat Rasulullah, komik Muhammad Al Fatih sang penakluk Konstantinopel.

8. Ajak anak bertemu dengan penulis ilustrator, komikus, pokoknya yang berhubungan dengan buku deh. Bunda sesekali pernah ajak Khalil saat anak FLP Sumut ngumpul hihi. Calon FLP Kids ya kan Khalil.

9. Kaitkan hobi anak dengan buku, misal nih hobi nonton Tayo dan Robocar Poli, Bunda jadi berencana beli yang versi buku deh.

10. Rancang ruang keluarga yang ramah anak dan dapat menumbuhkan budaya baca. Dengan konsep rak buku yang mudah dijangkau ( diberantakin -_- “) anak , mainan dan karya anak.

11. Buat pohon literasi keluarga. Nah ini nih yang belum Bunda praktekkan. Khalil gede dikit kali ya baru Bunda buat, sekaligus mau menstimulus minat baca ayah juga nih. Huh tugas Bunda banyak beud hihi.

Alhamdulillah, komplit juga membahas nomor per nomor, oiya silahkan lanjut baca lagi ya, pada tahap Menulis.

Mendampingi Anak pada Tahap Berbicara dan Membaca


Setelah merasakan efek menstimulus Khalil suka baca pada tahap mendengar, nah anaknya jadi bawel dan cerewet. Ketika dia lagi senang-senangnya ngomong, aku dan suami berusaha menjadi pendengar yang baik baginya.

Bahkan di rumah, dialah yang menjadi guru kecil kami. Dan disaat seperti itu kami memposisikan sebagai orang yang gak tahu apa-apa, Khalillah yang paling pandai. ^^

Terus Bunda dapat tantangan beberapa hari ini, rumah kami kedatangan tetangga kecil yang senang main dengan Khalil, namanya Awi, usia 4 tahun namun dia memiliki keterbatasan berbicara, tapi kami berusaha menerjemahkan dengan bahasa yang baik ketika dia berkomunikasi dengan kami, pun aku juga tidak mau mengejek, anak-anak lain sama seperti Khalil, kuanggap seperti anak sendiri.

Dengan keterbatasannya, Awi berusaha berkomunikasi dengan baik, bahkan jika kami tidak  mengerti, dia menggunakan bahasa tubuhnya, masyaAllah.

Pada tahap berbicara, untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Khalil, penting sekali rutin silaturahmi. Hmm sepertinya Bunda harus buat jadwal silaturahim nih. Bismillah. Sempat terlaksana, Bunda buat setiap hari Sabtu, adalah jadwal home visit, semoga bisa terlaksana lagi deh.

Setelah melewati tahap  mendengarkan, lalu berbicara, tahap berikutnya adalah membaca.

Khalil sudah mulai tertarik dengan huruf, kalau nemu baju ayah yang ada kata-katanya, Khalil pasti nanya ini huruf apa dan apa. Atau tiap kali jalan naik mobil lalu berhenti di lampu merah yang disamping kiri kanan banyak toko berplat nama gede gede, Khalil berusaha membaca, walaupun yang keluar adalah lagu ABCD hihi

Di tahap ini, Bunda harus lebih serius bin santai, pasalnya, Bunda setuju dengan materi yang disampaikan, seperti,

1. Menempelkan tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang jelas dan besar di sekitar rumah, contoh, tulis kata PINTU dan tempel di pintu. Dengan cara ini, anak tidak hanya kenal dengan benda seperti sebelum sebelumnya tapi kenal dengan kata yang menyusun hingga jadi kata P.I.N.T.U

2. Membuat acara membaca bersama seru. Sekali waktu pernah Bunda coba, kita baca buku di bawah tenda tendaan yang kita buat ya Nak, wah ternyata memang seru hihi. Kita coba lagi ah kapan-kapan bersama ayah.

3. Ajak anak ke pangkalan buku bekas, toko buku, pameran buku. Wah pada poin ini hiks belum pernah Bunda ajak kesini ya, paling banter Bunda beli buku online trus udah sampe aja diantar pak kurir ke rumah. Memang ada rencana mau ke toko buku murah hehe.

4. Rekamlah suara anak ketika membaca buku. Ini nih ide bagus, sip dah ntar Bunda rekam suara Khalil ketika bermain pretended play dan membaca buku, sepertinya minta bantuan ayah juga nih.

Bersambung yeee....

Ini adalah cara supaya blog Bunda Khalil banyak postingannya wkwkw...

Aktifkan Fungsi Pendengaran Anak


Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan Nya) dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur ( QS. As Sajadah : 9 )

Dari kelima indra manusia yang berkembang pertama kali saat janin adalah indra pendengaran, berkembang pada minggu ke-8 dan mengalami pembentukan di usia kehamilan 24 minggu.

Mengetahui informasi ini, ketika hamil Khalil, aku aktif bercerita, membacakan cerita, ajak si Ayah ngobrol dengan si janin, baca Al Quran apalagi. Ketika Khalil lahir, aku tetap melanjutkan kebiasaan membaca tersebut.

Kami sekeluarga sepakat untuk meninggalkan cara berbicara yang dibuat cadel tapi berbicara seperti orang dewasa, dengan intonasi dan suara yang jelas.  Aku juga mulai nyicil beli buku anak.

Nah ketika dia mulai berbicara lancar seperti saat ini, aku berusaha untuk maksimal menjadi pendengarnya, berusaha untuk tidak mengabaikan perasaannya.

Terkadang dia mulai bermain ngobrol sendiri dengan mainannya pretended play.
Bahkan dengan makin mahirnya ia berbicara, ia belakangan mulai menjadi negosiator ulung. MasyaAllah.

Kemudian berdasarkan materi dari game level Bunda Sayang,  beberapa tahap keterampilan bahasa, diawali dengan tahap mendengarkan.

1. Sering berkomunikasi dengan anak. Ada seorang dokter anak mengatakan, jadilah orang gila ketika anak 0-3 tahun wkwkw, maksudnya ngomong aja dah apa yang mau diomongin.

2. Membuat forum keluarga. Di keluarga kecil kami, forum terjadi saat makan malam, alhamduillah

3. Setel lagu anak dan cerita anak. Alhamdulillah setahun lalu kesampaian beli hafiz doll, dan bisa dijadikan sarana melatih keterampilan berbahasa si kecil. Belakangan karena sudah mulai masuk usia belajar sambil bermain. Bunda banyakin nyetel  murotal dan terjemahannya.

4. Bacakan buku buku anak dengan suara keras, hal ini membantu sekali anak-anak melihat gambar dan telinganya bekerja untuk mendengarkan apa sih maksud gambar di buku itu

5. Sering mendongeng / bacakan buku sebelum tidur. Ntar di postingan berikutnya aku  mau cerita bedtime routine kami yaa hehe. Kegiatan ini membentuk kebiasaan menyimak.

Semoga bermanfaat

Friday, March 16, 2018

Menanamkan Tujuan Membaca Sejak Dini


Di Game level 5 Bunda Sayang yang fokus pada  menstimulus anak suka membaca terdapat materi tentang ‘bagaimana agar anak suka baca?’

BISA dan SUKA membaca adalah dua konten berbeda. Banyak orang dewasa kini yang seharusnya dengan kemampuan membaca mumpuni tentu bisa menghasilkan karya tulis yang luarbiasa.

Namun yang terjadi adalah orang dewasa saat ini hanya berada pada level BISA membaca. Terbukti dengan munculnya berbagai penelitian tentang betapa rendahnya minat baca penduduk Indonesia.

Selain itu kesukaan membaca tidak disertai dengan penanaman pola pikir AMBAK Apa Manfaat ‘MEMBACA’ BagiKu?

Membaca adalah perintah Allah yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullahh SAW sebelum perintah lainnya turun. Untuk itu betapa pentingnya dan banyaknya manfaat membaca.

Kegiatan membaca pun tak sekadar menekuni buku, membaca alam dan sekitar pun termasuk membaca.

Selain mengenalkan tujuan utama tersebut pada anak, tujuan lain dari membaca adalah

AGAR ANAK MENGENAL PENCIPTANYA

Dengan begitu, maka anak akan mengenal pula siapa dirinya. MasyaAllah

Mempunyai ilmu mengenal Allah ( ma’rifatullah ) dengan benar akan menjadi sumber ketentraman hidup di dunia dan akhirat.

Thursday, March 1, 2018

Menstimulasi Khalil Agar Suka Baca

Assalamualaykum, Bunda...

Wow, pada game level Bunda Sayang yang ke empat saya gagal, hanya sempat mengejar 6 atau 7 tulisan huhu. Dan sekarang pada level kelima ini, saya harus lebih semangat dan setrrooong.

Tema game level kelima adalah tentang menstimulus anak suka membaca, hmmm. Khalil sejak dalam kandungan memang sudah disetting agar kelak ia jadi predator buku. Untuk itu saya sering tidak berhitung kalau sudah membeli buku, yang ada bapake nyah yang pusing haha.

Ketika Khalil lahir, saya sering bercerita dan membacakan buku, saya tahu dia belum mengerti tapi saya yakin dia mengerti, #eh gimana sih wkwkw.

Saya mulai membeli buku boardbook yang memang Khalil perlukan, walau kadang emak tergiur dengan buku buku yang dijual dengan cara arisan, *tahaaan...tahaan mata dan dompet. Beberapa ada buku hasil berburu di e-commerce yang free ongkir, ada juga yang hasil dari pertimbangan yang matang dan menunggu diskon gede gede an.

Hasil dari stimulus tersebut, saya mulai menyimpulkan bahwa Khalil suka dengan dunia binatang bawah laut, lalu suka dengan berbagai jenis alat transportasi dan berkembang menjadi tertarik dengan benda-benda luar angkasa. MasyaAllah *_*

Seru-seru banget punya balita yang suka baca, walau terkadang harus bersaing dengan televisi atok dan uci-nya.

Semangaaat!

Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...