Thursday, November 30, 2017

Checklist Indikator Kemandirian untuk Khalil ( 26 Bulan)

Aih gak berasa kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional sudah masuk ke game level 2 tentang kemandirian anak. Terus game level 1 lalu tentang komunikasi produktif rasanya kurang maksimal ngerjainnya, ngebahas komunikasi mah itu luas banget yak, mau bahas komunikasi produktif secara kheseus belum jadi-jadi haha. Mahapkeun!

Sekarang ngebahas tentang kemandirian anak, tempo hari pernah ikut seminar Elly Risman tentang Menerapkan Disiplin pada anak, disiplin agak deket kan yak dengan kemandirian, itu pun resume seminarnya belum ketulis juga huhu. Semangat! Semoga bisa kesampaian melunaskan hutang menulis ini.

Langsung aja membahas daftar kemandirian untuk Khalil. Kalau berdasarkan beberapa sumber, idealnya anak seusia Khalil (2-3 tahun) sudah menguasai beberapa daftar berikut:


Meskipun Khalil sudah 2 tahun lebih, tapi tetap penasaran apakah checklist indikator kemandiriannya sudah pada tercapai apa belum dan Alhamdulillah berdasarkan checklist versi diknas ini sebagian besar sudah tercapai.

Nah yang perlu kerjakeras dan kerjasama orang serumah adalah Toilet Trainingnya T_T huhu bisa dilihatkan yang icon petir itu, nah persis banget saat menjalaninya sehari-hari, berasa tersetrum dan terkaget-kaget aku, bahkan sempat bersitegang dengan anak haha. Pada icon ini aku perlu stok kesabaran berton ton deh haha.

Alhamdulillah sudah mulai TT sejak tanggal 10 Nopember, ceritanya ada disini . Tapi masih membiasakan siang tanpa pospak. Dan kalau sama aku berhasil terkadang orang rumah yang gak sabar. Apalagi emak dan suami, 'udahlah pakein aja popok, belum bisa dia tu diajak pipis', ya Allah rasanya mau nangis T_T. Untuk postingan hari ini, tentang suka duka TT cukup dulu kali yak. Kan fokes nya hanya daftar kemandirian yang pengen dicapai dalam sebulan ke depan.

Selain TT, Khalil sedang berlatih membuka dan memakai celana sendiri, kemudian merapikan mainan, sabar menunggu giliran bermain kalau lagi main ke rumah tetangga >.<. Itu aja dulu.

Semangat!

Saturday, November 25, 2017

Aliran Rasa Komunikasi Keluargaku

Sebenarnya pengen banget menuntaskan menulis 17 hari tapi ada banyak tantangannya huhu. Alhamdulillah bisa menjalankan yang wajib yakni menulis 10 hari meski gak berturut karena bablas tidur -_-`

Dulu waktu masih gadis punya impian bakal rutin menuliskan catatan harian tentang anak dan perkembangannya. Sempat berjalan rutin sejak pertama kali ketahuan hamil dan pas usia anak 5 bulan sejak itu mulai berhenti menulis. Nyesek banget. Setiap kali melihat buku itu, huwaaa muncul rasa bersalah.

Sepertinya aku memang harus menguatkan azzam untuk mulai rutin menulis ya HARUS!!! Karena nikmatnya aku rasakan sendiri, tetiba ada aja masa ketika pengen baca masa-masa hamil, rindu saat Khalil bayi-bayinya. Ya Allah, membaca catatan itu serasa dibalikkan lagi ke masa itu huhu.

Sekarang setelah mengikuti program komunikasi produktif ini, berasa diingatkan lagi untuk kegiatan menulis secara rutin walau gak banyak tapi rutin dan lagian nulisnya kan pakai mikir beda sama nge job review atau nge lomba #eh.

Dan selama masa menulis di blog ini, entah kenapa komunikasi kami di rumah jadi adem ayem, minim konflik, biasanya aku yang keras kepala kalau ada masalah haha. Pun memang aku sengaja mengirimkan materi komunikasi produktif itu ke suami berharap blio baca, walau pakai alasan 'Beb artikelnya aku titip di wasapmu dulu ya' Haha.

Dulu aku adalah orang yang kekeuh marekeuh bahwa suami juga harus tau dong ilmu parenting, dan aku jejelin lah dengan segala materi parenting, kadang aku ceramahin juga blio. Suatu hari aku sadar, aku lupa pas dimana itu aku sadar, kalau gak salah diskusi parenting juga di grup wasap, yang pada akhirnya membuat aku menerima.

Penerimaannya kayak gini, 'Bila suami belum mau terlibat dalam kegiatan pengasuhan anak meskipun segala cara sudah kita coba seperti merayunya untuk ikut seminar parenting, maka berdoalah supaya hatinya dilembutkan untuk itu'. Sesekali pernah juga naik sasakku saat suami tidak bisa diajak kerjasama menjaga anak, dan aku merepet kayak gini 'Yah, ini kan anak kita, buatnya berdua, aku sendiri yang jaga ya gak bisa, aku perlu kamu, sama-sama kita jaganya, gak bisa selamanya kita mengharap mamak untuk menjaga Khalil selagi aku masak'.

Dengan berada pada kondisi penerimaan itu, aku jadi lebih menikmati mengasuh Khalil ^^ Dan ilmu komunikasi produktif ini bener-bener aku pelajari, sangaaaattt, dengan punya ilmu berkomunikasi, aku jadi lebih memahami siapa lawan komunikasiku, lebih memahami suami dan anak serta keluarga. Jadi, dibawa slow aja sekarang, no heart feeling. Aku berhak happy. Begitu juga anakku ^^.

Monday, November 13, 2017

#KomunikasiProduktif10: Apakah Ini Ujian Toilet Training?

Pagi tadi tiba-tiba Khalil berlari ke arahku dengan wajah cemas sambil menunjukkan sesuatu. Kucari apa yang ia tunjuk, awalnya sempat terlewatkan oleh mataku ternyata ada sekepal benda berwarna coklat dan you know what is that?

"Poop" -_-

Sudah masuk hari ke-6 Khalil TT, pas pertama kali TT kok anaknya enak diajak kerjasama tapi besok-besoknya anak ini semacam menguji keteguhan hati emaknya untuk melanjutkan TT terutama hari ini.

Tiap 3 menit sekali Khalil pee terus >_< mungkin karena faktor cuaca kota Medan juga yang dingin-dingin empuk jadi bawaannya beser ya Nak, tapi mbok ya dibilang T_T.

Ini mah kagak, tau-tau udah tegenang aja air di lantai padahal dia lari sana sini, kalau dia terpeleset gegara air pee nya yang Bunda gak tau dimana, piye? Atau tiba-tiba dia sudah asik main-main dengan air pee nya. Oh ya Allah! Kalau gak sabar-sabar rasanya dah bolak balik sasak ini naik. Hmm...

Gak tau dimana salahnya ini. Sepertinya aku harus minta maaf dulu ke Khalil lalu mulai lagi sugesti tanpa bosan ya tanpa bosan!

Semangat!

Sunday, November 12, 2017

#KomunikasiProduktif9: Sempatkan Pillow Talk Meski Sepatah Dua Kata

Belakangan si Ayah sering pulang malam, mahasiswa tingkat akhir seolah janjian pada mau sidang jelang deadline -_-" jadi satu harian bisa ada berpuluh-puluh sidang yang harus blio hadiri.

Nah, kalau si Ayah pulang malam, biasa aku tinggal tidur haha. Terkadang aku bablas sampai pagi, tak jarang juga aku terbangun pas si Ayah masuk kamar.

Terlihat sisa-sisa wajah lelahnya, apalagi tatapan matanya, mau tidur aja kan Yah hihi. Dan kalau sudah begitu, aku paksa blio untuk pillow talk sebentar. Mulai dari menanyakannya, sudah makan atau belum, kenapa pulang malam hari ini, sampai minta kecupan di keningku pun harus diingatkan *semacam kewajiban si Aa kepadaku haha

Hari Jum'at lalu betapa bahagianya hatiku ketika ia makan Pindang Patin buatanku pertama kali. Dengan cepat ia mengatakan,' Enak!, lebih enak dari Acar Ikan Nila'

( Baca juga : Resep Acar Ikan Nila

MasyaAllah ^^ , bahagiaku itu seringnya remeh aja sik, sukses coba resep masakan baru dan dipuji suami itu rasanyaaaa....sampai ke langit, terus lompat ke awan yang satu ke yang lain, lalu meluncur di permukaan lengkung pelangi, kemudian balik lagi ke dunia nyata hihi.

Makasi ya suamik :-*

Saturday, November 11, 2017

#KomunikasiProduktif8 : Toilet Training Khalil Dimulai Lagi

Setiap saat manusia mengalami proses adaptasi terus menerus termasuk aku dan Khalil. Proses adaptasi kami kali ini adalah memulai lagi toilet training yang sempat tertunda karena Bunda keasyikan memakaikan Khalil pospak.

Sebenarnya ada perasaan bersalah saat memakaikan Khalil pospak 24 jam padahal usianya sudah bisa diajak TT dan sudah enak diajak berkomunikasi dua arah, nah masalahnya ada pada kesiapan aku sebagai emaknya.

'Ntar kalau gak pakai pospak, kalau dia pipis gak bilang, aku bakal bolak balik ngepel lantai'

'Ntar kalau dia tiba-tiba pipis di kasur gimanaaa?

'Ntar aku lagi asyik main hape *lohkok* , pipis atau poop nya sudah kemana-mana'

Begitulah pernyataan 'ntar' yang menari-nari dibenakku *emak macam apa akuh haha* sadar atau tidak aku sudah berada di zona nyaman sekali memakaikan anak pospak padahal waktu luangku banyak, lah bukannya aku sudah memutuskan bahwa profesi utamaku adalah Ibu, lalu kenapa harus nyambi dengan mengerjakan profesi lain disaat yang sama anakku memerlukanku? T_T

Sudah cukup ah rasa menyalahkan diri sendiri *abis ini mau rikues beliin es krim paling mahal lah ke si Aa, biar hati cooling down lagi*

Padahal cuma urusan TT doang ya, tapi persiapan mental emak disini itu pentiiiing banget, bahkan dibeberapa artikel aku baca, emaknya sampe pasang mantra begini 'Bagaimana seandainya gak ada popok di dunia', Nah loh?

Maka aku azzamkan sejak tanggal 10 lalu, Khalil mulai TT lagi di usianya 26 bulan. Awalnya sulit pakai acara nangis kesel lagi Khalilnya, tapi aku berusaha tenang menghadapi Khalil, tentu bagi dia gak mudah juga kan, namun beberapa jam kemudian Khalil bilang begini,

'BUNDA PIPIS!'

MasyaAllah, aku dengernya kok mirip  'Bunda mau ayah beliin 1 kodi gamis?' lah aku senengnya luarbiasa *_*, aku langsung melarikan Khalil ke kamar mandi terdekat. Ia pun beneran pipis dan celananya gak basah. Meskipun selanjutnya dia tetep bilang pipis tapi sudah setetes dua tetes air seni yang terasa membasahi celananya wkwkwk

Gak apa, besok kita coba lagi ya Nak. Nah untuk TT malam aku belum mulai nih, soalnya ada beberapa benda yang aku harus persiapkan, rencana sih bakal menatur anak di kamar aja kalau malam, jadi gak usah ke kamar mandi.

Doakan Bunda Khalil ya para mamak sedunia. Oya kalau Bunda punya pengalaman menatur anak juga kah? cerita dooonng!

Friday, November 10, 2017

#KomunikasiProduktif7 : Buah dari Mengasah Perasaan

Semua pakar parenting sepakat bahwa yang pertama kali diasah pada masa-masa awal kehidupan pertamanya adalah pusat perasaannya. Sejak tahu ilmu ini aku lebih 'berperasaan' ke anak *lohkok? haha. Dulu mah waktu masih single cuek beibeh ya, sekarang sudah jadi ibu, apa-apa jadi pekaaa banget.

Dan memang ngerasain sendiri, diabaikan suami aja baper, konon lagi kita mengabaikan perasaan anak kita, emang dia gak menampakkan kesedihannya tapi tampak dari sikapnya salahsatunya sering tantrum dan minta perhatian ortunya lebih.

Jadi, aku sebenarnya sering mengalami buah dari mengasah perasaan  Khalil sejak dini. Diantaranya, kalau tanganku luka, biasa aku akan pura-pura menangis dan menanyakan ke Khalil apa obatnya, pasti dia langsung ngomong gini,

'Pakai butbut lah Bun', lalu dia berlalu dan sibuk cari minyak butbut

Yang suprise adalah momen kemarin saat sarapan. Aku minum dari botol yang buletan tempat keluar airnya agak besar *emak preman haha, jadi betumpahan lah air ke kerudung dan gaunku alias daster wkwkw.

Khalil yang sedang asyik menikmati sarapannya tiba-tiba berdiri dan lari ke dalam kamar, aku beneran gak tau dia mau ngapain. Ternyata pas sampai di teras lagi, ia menyodorkan ku tisu.

'Lap lah Bun'

Ya Allah, Bunda melting naaaak *_* terharu, so sweet banget Khalil. Gak menyangka kalau dia ambil tisu.

Semoga Allah selalu menjaga hati dan pikiranmu ya Nak! Aamiin ya Rabb


Thursday, November 9, 2017

#KomunikasiProduktif6 : Atasi Khali Tantrum

Belakangan kok jadi kurang sabar menghadapi Khalil, huhu jadi sedih sepertinya ada yang kurang dari aku nih, kurang zikir T_T

Sejak pandai bicara, Khalil mulai bisa diajak nego, bahkan sampai alot -_- dan berujung emak ambil jalan pintas yang biasanya berakhir dengan tangisan Khalil. Kemudian emak langsung dipelototin oleh Uci-nya Khalil, hmm...tapi balik lagi 'lah mak, ini akan anakku, saatnya aku mengasuh anakku dengan caraku sendiri', rasanya kalau mau dibaperin mah yak soal pengasuhan keluarga besar ini, baper itu sudah jadi makanan sehari-hari, kadang berhasil aku ngatasinya, kadang ya gitu curhat ke suami jadinya.

Nah ketika Khalil nangis, aku berusaha gak nangis juga >.< berusaha cool gitu deh emaknya.  Kadang aku biarkan sampai anaknya tenang, 'Bunda tunggu ya sampai Khalil tenang, kalau sudah tenang kita bicara lagi ya' atau dengan tips yang pernah diterapkan Bunda Elly Risman.

Dulu sekali bila anak blio menangis, blio akan sedia cermin kecil, dengan begitu anaknya gak jadi nangis, malah ketawa-tawa haha. Nah di Khalil metode ini efek banget, 'Ayo siapa ya yang tadi nangis, kira-kira ganteng atau jelek ya?', langsung anaknya diem dan malu-malu lihat cermin kemudian ketawa-tawa.

Nangisnya itu loh, nangis drama. Hmm...Khalil...Khalil.

Wednesday, November 8, 2017

#KomunikasiProduktif5: Melepas Rindu

Alhamdulillah sudah touchdown Medan sejak Senin sore lalu. Sekalinya melalak agak jauh dan berkendara jalur udara itu membuat Bunda tekejut-kejut, hasilnya pulang membawa virus batuk pilek haha.

Jadi ceritanya postingan hari ini adalah rapelan dari tanggal 6 sampai hari ini *lap keringet. Semalam mau posting eh ndilalah internet lagi gak kawan, ya udahlah ditinggal tidur wkwkw. Dan sekarang baru sempat posting lagi.

Saat pulang tak ada air mata rindu yang menyambut, Khalil begitu takjub melihat Bunda pulang haha seperti percaya gak percaya ya Nak. Pengennya sih Bunda lanjut trip tapi karena Bunda sudah janji dengan Khalil akan pulang hari Senin maka sekuat tenaga Bunda pegang janji itu, pun lagian tiket pulang sudah dipesan hihi. Salahsatu koentji komunikasi produktif adalah kepercayaan apalagi kepada anak dua tahun yang sedang dalam masa membangun kepercayaan dengan orangtuanya, maka hal itu Bunda pegang kuat-kuat agar kepercayaan Khalil pada Bunda gak hilang ya kan Nak.

Akhirnya bisa kruntelan lagi dengan Khalil ^^ etapi batpil ini makin parah kayaknya huhu. Namun harus kuat, rumah kayak kapal pecah terpaksa Bunda rapi-rapi dulu.

Usai rapi-rapi dan Bunda juga wangi datanglah si Ayah yang sangat perhatian, dengan sigap ayah mengabulkan permintaan Bunda untuk segera memijat Lumayan berkurang pegal sisa perjalanan kemarin.

Usai memijat, Bunda sempat beberes koper dan memperlihatkan oleh-oleh ya Bunda beli, tiba-tiba Ayah nyeletuk dengan komen yang buat satu alis Bunda naik, tapi Bunda berusaha gak baper, batpil parah membuat saraf baper kurang sensitif haha. Melihat ekspresi Bunda, si Ayah langsung mengubah cara bicaranya. MasyaAllah sejuk hati Bunda. Pada hari berikutnya, dalam berkomunikasi si Ayah tampaknya mulai lebih banyak mengalah karena mengerti dan mau mendengarkan penjelasan Bunda, konflik pun terhindarkan. Biasanya Bunda sih yang tukang merajok haha.

Ternyata kalau kita tahu ilmu komunikasi produktif itu, enak banget menjalankan hari-hari. Jauh dari baper yang berkesinambungan *halah bahasanya

Btw kapan-kapan aku bahas sekilas ya tentang komunikasi produktif. Ya kali pembaca blog Bunda pada gak ngeh, tiba-tiba jadi rajin update gegara ada kewajiban setor games, trus pembaca blog Bunda pada kepo dengan suhu di jidat Bunda, masih normal gak? haha *dasaaarrr, *tau aja kalau Bunda Khalil itu rajin update kalau ada sesuatuk, jarang banget karena hasil dari niat untuk one day one post, bruakakak *jujur amat dah guek.

Semoga bermanfaat yak ^^

Sunday, November 5, 2017

#KomunikasiProduktif4 : Keliling Bandung dan Merencanakan Perjalanan

MasyaAllah hari ini jadwal jalan-jalan mengitari kota Bandung sebagai sesi terakhir dari rangkaian kegiatan Munas IV FLP.

Lelahnya kaki mah gak usah ditanya, mata juga berat banget rasanya tapi saat jalan melihat sesuatu yang baru eh jadi semangat lagi.

Bunda sampai gak ingat kalau hari ini adalah hari Minggu yang berarti ayah libur. Sempat menanti juga telepon si Ayah, ah tapi mungkin si ayah sibuk dengan Khalil.

Usai tap tip tup rapikan barang hasil belanja oleh-oleh baru deh saat makan malam keinget untuk menelepon Khalil.

Tentang Bandung, kapan-kapan kita buat rencana liburan yok Yah 😃

Khalil, Bunda rindu, InsyaAllah besok kita jumpa yak 😉

Saturday, November 4, 2017

#KomunikasiProduktif3 : Menabung Rindu

Assalamualaykum,

Bandung hari ini agak hujan-hujan manja pun di Medan juga berdasarkan info dari Atok Khalil.

Makin hari Khalil makin pinter deh MasyaAllah. Bunda rindu banget sampai pas Workshop Kepenulisan Puisi, Bunda buat puisi yang terinspirasi dari Khalil.

Menabung Rindu

Kutatap bola matanya lekat
Kusimpan getarnya
Sebagai bekal semangat
Saat Bandungku jejak

Sesekali hampa menyergap
Pikiran tentangnya hinggap
Namun aku, Bunda Khalil harus kuat
Menahan rindu yang hebat

Bandung, 4 Nopember 2017

Gimana? Keren gak puisi Bunda Khalil? Hihi dah lama gak ngepuisi.

Oya, hari ini menelepon Khalil agak maju ya, jelang maghrib gitu kalau di Medan mah yak. MasyaAllah Khalil ceria dan sehat, Alhamdulillah. Trus telepon buru-buru dimatiin Khalil, ternyata dia mau nonton Timmy Shaun The Sheep. Wkwkw

Suprisenya adalah si ayah ngechat Bunda duluan siang tadi hanya buat nyampein 'Selamat jalan-jalan ya sayang', padahal mah Bunda masih workshop haha. Semoga besok bisa jalan-jalan ngiteri Bandung 😍.

Friday, November 3, 2017

#KomunikasiProduktif2 : Hari Kedua Tanpa Bunda

Assalamualaykum,

Alhamdulillah hari pertama tanpa Bunda sudah dilewati meskipun dengan airmata ya Nak huhu. Nah di hari kedua ini Bunda mengusahakan untuk kembali berkomunikasi dengan Khalil dan Ayah serta orang rumah. Lagipula memang harus komunikasi, secara Bunda kangen hiks.

Khalil sudah agak lebih tenang meskipun kata Ayah , Khalil sering lupa dan selalu bertanya 'Mana Bunda?' dan Ayah dengan sabar menjawab lembut dan tenang juga bahwa Bunda sedang di Bandung. Lalu Khalil berlalu dengan ngomong sendiri 'Bunda, cepat pulang ya Bun' . Iya anakku hehe.

MasyaAllah, semoga banyak hikmah dari perjalanan Bunda kali ini yah. Kelihatan ayah semakin dekat dengan Khalil, kalian lebih banyak menghabiskan waktu, dan Ayah juga jadi lebih memahami Khalil. Terima kasih ya Ayah!

Tadi Bunda sempat video call-an dengan Khalil. MasyaAllah, Khalil cool banget, gak ada airmata, malah kita asyik ngobrol ya Nak, meskipun setelah itu harus mengalah dengan jaringan t-sel yang kurang bersahabat di Pulau Jawa ini ternyata, hmm...Ternyata usai kita video call-an, Khalil mau nonton video huruf hijaiyah yah hehehe.

Love Khalil dan Ayah :-*

Thursday, November 2, 2017

#KomunikasiProduktif1 : Hari Pertama Tanpa Bunda

Assalamualaykum,

Sekalinya ngisi blog malah langsung nyetor tulisan tugas yak. Nah mumpung udah mepet detlen jadinya Bunda Khalil posting yang super penting aja yang mau disampaikan terkait latihan komunikasi produktif di The Nufa's Family.

Hari ini adalah hari pertama Bunda pergi jauh dari Khalil dan saat Bunda pamitan kepada Khalil, masyaAllah Khalil baper maksimal sampai nangis menghiba gitu huhu. Awalnya Bunda ingin bawa Khalil ke Bandung tapi karena satu dan lain hal akhirnya gak  jadi.

Dan syukurnya Bunda sudah sounding sejak 3 minggu lalu terkait rencana kepergian ini. Meskipun tampaknya Khalil belum mengerti tapi sepertinya Khalil menyerap apa yang Bunda sampaikan, terbukti hari ini Khalil paham. Biasa juga kalau Bunda pergi kerja meliput mah gak sebaper ini, tapi tadi...huhu, Bunda jadi sedih. Walaupun sedih, Bunda harus kuat, Bunda azzamkan diri bahwa Bunda ke Bandung buat belajar dan InsyaAllah kita jumpa lagi hari Senin. Semoga semangat Bunda ini mengalir kepada Khalil sehingga dapat mengurangi kerinduan Khalil ke Bunda ya Nak.

Teruntuk Ayah, makasi ya udah mendukung dan mem-back up peran Bunda saat pergi bertugas seperti ini. Dan karena posisi Bunda sedang jauh jadi berkomunikasi juga seadanya via video call dan telepon. Niat ngobrol panjang usai Khalil tidur eh malah di Medan sedang padam lampu, akhirnya Bunda mengalah dan mengakhiri pembicaraan sebab Ayah harus mengipasi Khalil.

Besok kita ngobrol lagi ya Nak, Bunda akan kirim video rekaman Bunda, jadi meskipun Bunda gak disamping Khalil setidaknya bisa membuat Khalil gak begitu kehilangan Bunda. Semangat sayang ^^

Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...