Saturday, July 14, 2018

Manajemen THR Anak

Assalamualaykum Ayah dan Bunda,


Biasa pas Lebaran dompet orangtua menipis, sebaliknya dompet anak menebal. Alhamdulillah 😅

InsyaAllah setelah Khalil melewati dua lebaran, selama itu pula uang THR nya aman sama Bunda haha, tak sepeser pun terpakai untuk beli buku Khalil atau jajan Khalil yang lain, sebab itu semua adalah masih urusan Ayah Bunda 😉

Uang THR Khalil tahun ini hampir sama jumlahnya dengan THR yang dikeluarkan si ayah untuk anak anak saudara yang lain, jadi semacam balik modal lah haha.

Dan ketika saudara ngasi amplop lucu berisi uang itu Khalil senang aja menerimanya. Dan kami gak pernah menyuruh Khalil untuk minta minta amplop tiap kali bertamu atau didatangi tamu. Semoga dijauhkan Allah dari tabiat mental pengemis ya Nak, Aamiin.

Anak Merasakan Pengalaman Jual Beli

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Dalam keseharian kita, mari libatkan anak, memang segalanya akan terasa lambat, malah semakin menambah pekerjaan kita, tapi dengan begitu anak jadi belajar banyak.

Salahsatunya kegiatan jual beli. Sejauh ini jual beli masih dilakukan dengan metode pretend play. Sedangkan untuk kegiatan beli, sering kita lakukan seperti saat mau bayar dikasir,  ketika membeli susu kedele si kakek kakek tiap pagi atau saat membayar pesanan air minum yang diantar uwak Fahri eh Fathir.

Jika datang uwak Fathir antarkan pesanan air galon, Khalil begitu semangat ketika aku suruh untuk membayar 😅 bahkan dia pernah marah padaku jika aku yang bayar dan kenapa bukan dia haha.

Selebihnya pengen koleksi buku Muamalah Untuk Anak 😍

Semoga bermanfaat!


Jangan Mengabaikan Kata Cukup Pada Anak

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Belajar pengasuhan berarti belajar komunikasi pada anak, agar bagaimana pesan yang singkat bisa sampai kepada anak dan diterima dengan baik.

Tentu berbicara pada anak berbeda denga orang dewasa, untuk itu lagi lagi orangtua perlu tahu ilmunya.

Satu kata dalam komunikasi kami adalah kata cukup. Kata ini ternyata luarbiasa sekali dan aku baru tahu belakangan haha.

Jadi begini, tempo hari gegara baca dicatatan mana gitu, sepertinya di catatan pengasuhan Wina Risman kalo gak salah, dan membahas kata cukup.

Ketika makan sebagian besar orang tua mengabaikan rasa kenyang pada anak dengan terus menjejali mulutnya dengan sendok berisi nasi dan lauk padahal anak sudah kenyang, namun orangtua gak percaya, tetap aja anak dikira belum kenyang, ya kali lambungnya kayak supir truk 😬.

Dari adab makan saja orangtua sudah melakukan kekeliruan dengan mengabaikan rasa kenyang atau cukup, secara tidak langsung orangtua mengajarkan anak untuk tamak dan rakus. Ya Allah Naudzubillah.

Yuk kita kenalkan kata cukup pada anak!

Semoga bermanfaat!

Melibatkan Anak Lelaki Berbelanja, Why Not?

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Masih membahas drama membawa anak ke supermarket, aku pernah dengar ilmu pengasuhan dari Bu Elly Risman bahwa anak 2,5 tahun  sudah bisa diajak kerjasama untuk belanja.

Belanja ternyata perlu ilmu loh, jika anak diajarkan sejak dini dan dilibatkan saat belanja bulanan tentu bagi anak akan sangat menyenangkan.

Ilmu ini belum aku terapkan, tapi sudah aku rencanakan. Bagaimana melibatkan anak 2,5 tahun belanja bulanan?

Belanja, seperti yang pernah aku upload di channel youtube ku,*ciyeeee...



Belanja itu bukan sembarang belanja loh, kalau anak lelaki gak punya ilmunya, gimana ntar dia bantu istrinya ketika si istri sedang tidak bisa membantunya berbelanja? Padahal belanja bukan kewajiban istri justru kewajiban suami, istri mah tinggal makan aja sebenarnya hehe, tapi jika istri mengambil alih tugas ini dengan suka cita tentu akan jadi pahala. Lah kenapa jadi ngebahas ini sih wkwkw, etapi bukannya kita mendidik anak untuk menjadi calon suami dan menantu yang baik, kelak? *ada yang mau berbesan dengan akoh haha

Begini cara melibatkan anak berbelanja bulanan :

1. Cetak gambar produk yang akan dibeli, sehingga saat belanja anak terbantu dengan gambar yang ada di daftar belanja

2. Ajak anak melihat harga, tanggal expired, komposisi. Ya untuk anak 2,5 tahun, diajarkan pelan-pelan aja

Terus apalagi ya? Aku belum dapat ilmunya secara spesifik, tapi kurleb begitulah yang dijelaskan Bu Elly.

Semoga bermanfaat!

Drama Ketika Membawa Khalil Ke Supermarket

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Siapa yang lemes kalau tiba waktunya belanja bulanan?

Akuuu, haha, selain lemes karena beberapa barang ada yang naik harganya, disaat yang sama anak malah ikutan belanja seperti belanja mainan yang hanya bertahan sehari atau kadang terpaksa mengikuti keinginannya untuk bermain di zona permainan yang ada di supermarket, makin koyak kantong mamak.

Beberapa bulan terakhir aku berpikir keras bagaimana agar tiap kali terpaksa harus ke supermarket membawa anak tanpa drama.

Kata Emak Safithri, ketika berbelanja buat kesepakatan atau bersikaplah tegas, kalau tidak boleh beli mainan, ya tidak boleh.

Baiklah, kuncinya adalah KETEGASAN!

Setelah dicoba, ternyata aku menemukan kuncinya. Solusi ini bisa jadi cocok disemua anak, bisa jadi hanya cocok dianakku, haha. Sekali lagi pengasuhan adalah seni, seni menghadapi anak sendiri.

Khalil ketika diajak ke supermarket atau paling gak ke minimarket, pasti cari rak mainan, pasti itu! Dan yang ada dirak mainan itu bukan mainan murahan, tapi sebangsa hot wheel, yang mobil mainan seimut itu harganya 50K, kalau tiap kali ke minimarket beli hot wheel, pengsan dompat mamak.

Akhirnya dapatlah solusi, setiap ke minimarket, boleh beli sesuatu asal tidak mainan dan itu hanya satu ya hanya satu.

Kenapa tidak boleh beli mainan? Karena mainan sudah terlalu banyak di rumah, mubazir! Lagian dari bahan dan benda sehari-hari bisa jadi alat bermain. *emak pelit dan hemat, beda tipis lah haha

Jika tujuan pertama ke  minimarket adalah beli es krim, berarti hanya es krim.

Aku sering bilang begini ke Khalil jika dia begitu bingung melihat banyak benda di minimarket seperti dua hari lalu beli es krim dan dia melihat stiker, rasanya mungkin dia ingin memborong semua yang ada disana, tapi aku bilang begini,

" Khalil beli es krim atau stiker? pilih satu!"

Dan dia pun memilih es krim.

Ketegasanku ini efek dari ketegasan di rumah. Aku cukup tegas urusan nonton TV. Semua orang rumah longgar sekali terhadap ketentuan nonton TV, kalau aku tidak. Jika pagi hari over nonton gegara aku sibuk kegiatan domestik,  maka tidak ada jatah nonton di siang atau pun malam hari.

Jika orang rumah mengizinkan nonton Spongebob, di aku tidak berlaku, akan aku putar Timmy Show The Sheep.

Khalil : (merengek) 'Owee tidak mau nonton Timmy, mau Spongebob'!

Bunda : 'Oke Khalil, Bunda hanya bisa putar Timmy, atau Khalil tidak nonton sama sekali'

Khalil : 'Nonton Timmy ajalah!'

Ternyata ampuhnya ketegasan di minimarket adalah efek konsisten tegas di rumah. MasyaAllah!

Sekilas kita bakalan luluh dengan tangisan dan air matanya, tapi itu semua hanya sebentar, lama-lama anak juga akan tenang, karena Ayah Bunda tahu yang terbaik buat anaknya!

Semoga bermanfaat!

Dialog Iman Bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Melanjutkan tulisan sebelumnya, hasil tobat Ayah Bunda Khalil dari pernyataan yang secara gak langsung menghinakan Khalil.

Jika Khalil mengungkapkan ingin beli ini itu, aku selalu bilang "Iya Nak, berdoa pada Allah ya, apa saja yang abang inginkan"

Biasanya Khalil langsung berdoa dan pas dengarkan dia berdoa, ya Allah nyess hati ini. Rasanya pengen mewujudkan seketika itu juga apa yang Khalil inginkan huhu.

"Semoga Allah mengabulkan apa yang Khalil inginkan ya Nak, dan memberikan Ayah Bunda rezeki untuk mewujudkan keinginan Khalil, Aamiin", balasku lembut

Kenapa gak dari dulu aku dan suami berkata seperti itu huhu...



Khalil Punya Uang Gak?

Assalamualaykum Ayah Bunda,


Entah darimana aku dapat ide menanyakan tentang Khalil punya uang atau tidak ketika dia ingin membeli sesuatu khususnya mainan.

Nah setiap kali ke minimarket atau ketika dia mengungkapkan ingin beli ini itu pasti aku dan suami bilang gitu.

Reaksi Khalil saat emak ayahnya bilang begitu adalah mengeluarkan gaya aneh dan gerakan bibir serta suara yang aneh juga huhu

Merasa resah dengan pernyataan ku yang berefek pada tingkah Khalil seperti itu. Akhirnya aku konsul ke psikolog.

Tahu apa yang dikatakan psikolog tersebut padaku?

"Oh itu salah, sama saja dengan menghinakan anak"

Ya Allah, aku merasa tertampar tampar 😭😭😭

Sebaik pulang dari workshop Komunikasi pada Anak oleh Emak Safitri, aku langsung minta maaf pada Khalil.

Dan aku tidak akan pernah mengeluarkan pernyataan itu lagi di usianya kini. Ya secara logika gak mungkin juga kan anak seusia Khalil punya duit sendiri 😭




Membuat Buku Tabungan Anak, Yes or No?

Assalamualaykum Ayah Bunda,



Membuat buku tabungan anak, iya atau gak sih? Kalau aku, Yes, sebab aku suka khilaf pake duit haha, sehingga demi menghindari kekhilafan itu, maka setiap kali Khalil dikasi duit oleh orang dewasa, selalu aku simpan, even 1000 rupiah ^^

Untuk itu sejak setahun pertama kehidupannya, kami berinisiatif membuatkannya rekening. Alhamdulillah ada bank yang support ini, syaratnya hanya bawa akta lahir anak, lalu kartu keluarga, udah itu aja.

Alasan membuat buku tabungan anak, selain demi menyelamatkan uangnya dari kekuasaan emak, haha ntar dipake buat belanja pula ya kan, yakni mengajarkan anak untuk menyimpan duitnya dan menabung, kemudian mengajarkannya hak milik.

Oh ya,  kami juga menyisihkan uang bulanan untuk dimasukkan ke tabungan Khalil, nyicil uang sekolanya dari sekarang hehe. Ntar kalau dia punya cita-cita jadi dokter spesialis pembuluh darah atau astronot, Ayah Bundanya gak begitu kaget mengenai uang sekolahnya. Ya walaupun tetap deg deg an juga, ya kali uang sekarang masih sama nilainya saat Khalil udah besar nanti, semoga ada rezeki menabung dinar deh hehe.

Kemudian, beberapa kali aku mengajak Khalil ke bank. Di sana aku perkenalkan bahwa ini adalah tempat menyimpan uang. Kalau Uci nya bilang, toko uang haha. Khalil paling senang diajak ke bank, karena ada permen dan tangga -_-". Syukurnya para karyawan bank pada ramah anak, huhu, ya meskipun aku tetap mengawasi anakku agar berlaku sopan disana.

Beberapa waktu lalu, aku  membawa Khalil ke bank, khusus untuk setor uang THR nya. Ketika nomor antrian kami dipanggil, aku ajak Khalil untuk langsung menyetorkan duitnya. Dia mah senang-senang aja, apalagi terlihat olehnya, permen. Oalah, Nak!

Kalau Ananda apakah sudah punya rekening di bank kah Ayah dan Bunda?

Semoga bermanfaat!

Wednesday, July 11, 2018

Mendidik Khalil Cerdas Finansial Sejak Dini

Assalamualaykum Ayah Bunda,



Lepas lebaran masuk kuliah lagi di kelas Bunda Sayang dan langsung dapat materi sesi #8, masyaAllah dah banyak berarti materi yang Bunda Khalil dapat huhu, semoga Allah berkahi, Aamiin.

Nah di materi ke delapan ini membahas tentang mendidik anak agar cerdas finasial sejak dini. Hmm...baru paham kenapa jadi orangtua itu susah, perkara mengatur uang pun harus diajarkan ke anak, bahkan ada 60 ilmu lagi yang harus dipelajari orangtua agar bisa mendidik anaknya. Wow!

Oke, gak masalah. InsyaAllah bisa, semangaaat!

Awalnya gak tau harus darimana mendidik tentang uang kepada anak 2 tahun, padahal mikirnya simpel aja, ya kali anak 2 tahun bakal nguji Ayah Bundanya tentang akutansi haha.

Intinya agar anak cerdas finansial sejak dini, Ayah Bunda yuk perkuat tauhidnya. Loh kok jadi melebar ke permasalahan tauhid?

Yup, sebab anak usia dini, God Spot di otaknya sedang sangat berkembang, maka, jika tauhid kedua orangtuanya gak beres, maka sulit mendidik anak agar cerdas finansial.

Kebayangkan dunia hari ini gimana? begitu menyilaukan, kalau iman tidak diperkuat, tauhid tidak diperdalam, tentu ke khawatiran untuk terpeleset pada kecintaan dunia sangat besar.

Tanamkan konsep bahwa Allah adalah Sang Maha Pemberi Rezeki, sehingga jika kita menginginkan apapun, biasakan dan ajak anak untuk bermohon kepada Allah.

Berhubung Khalil masih usia 2 tahun lebih jelang 3 tahun, maka kami perkuat di dialog iman sehari-hari, selain itu balik lagi ke kami sebagai orang tuanya untuk tidak jadi manusia konsumtif.

Selanjutnya seputar cerita Khalil dan cerdas finansial sejak dini, ada di postingan  berikutnya dan berikutnya.

Semoga bermanfaat ya Ayah Bunda!


Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...