Saturday, January 20, 2018

Kenalan dengan Rasa Kebelet Pipis dan Poop

Sebenarnya maksud judul postingan aku itu mau menceritakan tentang kabar toilet training Khalil πŸ˜….

Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya. Toilet Training masih dibiasakan siang hari saja. Alhamdulilah sudah menampakkan hasil.

Khalil sudah mulai kenalan dengan rasa kebelet pipis dan poop. Hal ini hasil stimulus yang tidak boleh bosan terutama emaknya.

Jadi, tiap usai mandi pagi lalu pakai baju, aku akan mengingatkan Khalil seperti ini,

"Khalil kalau mau pipis dan poop, bilangnya bagaimana? Bunda..."

"Bunda, Khalil mau pipis, mau poop..."

Aku melanjutkan "Ayo kita ke...?"

"KAMAR MANDI"

"Yeay!!!"

Anak 2 tahun ini hobi merekam πŸ˜₯ di lapangan banyak fakta orang tua yang dengan lempengnya membiarkan anak laki-laki mereka pipis sembarangan 😒😒😒😀. Dan aku gak akan membiarkan Khalil meniru hal buruk tersebut. Bismillah semoga kita bisa ya Nak! Bisa untuk jadi baik !

Friday, January 19, 2018

Belajar Naik Sepeda dan Melompat

Khalil juara di linguistik tapi untuk kinestetiknya, Khalil agak kurang sehingga perlu banyak stimulus.

Beberapa hari ini ia senang bersepeda walau mengayuhnya masih mengandalkan kaki daripada pedal sepedanya πŸ˜…tapi begitupun Bunda udah senang banget ^^ dan percaya perlahan Khalil akan bisa mengayuh sepeda.

Selain bersepeda, Khalil juga senang belajar melompat, dia begitu penasaran. Berkali-kali ia coba melompat berkali-kali pula ia menjatuhkan badannya. Ayah Bunda kerjasama untuk stimulus kemampuan melompat Khalil. Alhamdulillah Khalil mulai bisa meski belum melompat tinggi ya Nak.

Yang buat Bunda suprised adalah rasa penasaran Khalil itu loh. Seolah-olah Khalil mau bilang gini, 'Bunda, Khalil bisa melompat, pasti bisa!' , MasyaAllah lucu deh, dan binar di  mata Khalil saat berhasil lompat, gak bisa Bunda lupain *_*

Dan sepertinya Khalil juga mulai penasaran dengan kegiatan yang berhubungan dengan gerak. Semalam sore, sampai gak berkedip melihat abang-abang main sepak bola.

Pun Bunda juga akan banyakin kegiatan gerak sebelum mulai pembelajaran. Kita habiskan energi Khalil dulu biar bisa masuk informasi yang akan Bunda sampaikan ^^.

Semangat ya Khalil.

Thursday, January 18, 2018

Kecerdasan Linguistik Khalil

Semakin hari kadang semakin wow kemampuan linguistik Khalil, penguasaan kalimatnya sudah mulai banyak.

Beberapa kalimat ia gunakan untuk mengingatkan Ayah dan Bunda bahkan orang sekitar,

"Bundaaa, No main hape"

"Ayah! Bangun, ayo kita jalan-jalan!"

atau

Saya pernah tak sengaja tumpahkan air dan minta tolong pada Khalil untuk ambilkan kain lap, tau apa reaksinya?

"Bunda, kok ditumpahkan airnya? Ooo...jangan ditumpahkan airnya"

"Bunda gak sengaja Nak" sambil pura-pura menangis. Khalil berlalu ambil kain lap, padahal kain lap gak jauh sih tapi dia ambil kain lap di belakang. :-p

"Jangan tumpahkan air lagi ya, licin! Nanti Owe jatuh"

"IYA NAAAK" T_T sambil nangis saya makin kenceng.

Ya ampun segini amat yak dimarahi anak, huhu.

Teringat saya akan kata Bu Mulia, pakar parenting di Medan "jadilah bodoh dihadapan anak-anak, karena yang sesungguhnya pintar adalah anak-anak kita"

MasyaAllah! Dengan menjadi bodoh, banyak kecerdasan anak yang keluar.

Wednesday, January 17, 2018

Ya Allah, Minta Susu!

Beberapa hari ini kami mulai sudah sedang melatih kecerdasan spiritual Khalil. Usia di bawah 5 tahun adalah usia yang asyik sekali diajak menanamkan tauhid sejak dini dan itu diawali dengan dialog iman.

Kejadiannya baru semalam. Jadi susu Khalil habis. Ayah Bunda biasa beli susu sekardus -_-" dan itu bisa habis dalam 2 minggu saja. Kondisi habisnya susu pernah Khalil alami sebelumnya.

( Baca juga : Satu Hari Tanpa Susu )

Lalu muncullah percakapan ini. Oiya percakapan kami terjadi usai magrib. Usai magrib adalah kondisi dimana Khalil akan sangat memerlukan susu wkwkw, soalnya sebelum tidur wajibbb minum susu.

B : Khalil, bagaimana ini susu Khalil habis ?

HUWAAAAA!!!

Khalil mulai menangis tapi tanpa air mata, lalu lari ke rak buku. Si Ayah mah udah melotot aja sama Bunda. Maksudnya, udah lah Bun jangan buat anaknya nangis. Kemudian Bunda jelaskan ke Ayah bahwa kita mau melatih kecerdasan spiritualnya, menanamkan tauhid, menumbuhkan jiwa 'berjuang' dalam dirinya, mengajarkan bersyukur bahwa banyak anak seusianya yang tidak seberuntung Khalil. Ayah pun mulai meresapi kata-kata Bunda.

Terkadang anak perlu kita latih untuk berada pada kondisi yang 'Gak Aku Banget', keluar dari zona nyamannya.

K : Gak kok, ada di lemari

Ia pun langsung mencek lemari, lalu menangis lagi. Ayah Bunda mah udah senyam senyum aja      untuk kemudian menunggu reaksi Khalil.

B : Yang sabar ya Nak, nah bagaimana kalau kita berdoa.

A : Yuk Nak berdoa, minta susu pada Allah

Khalil masih menangis. Ketika disuruh berdoa dia mah diam. Masih mikir kali yak sambil bermanja-manja di pangkuan Bunda.

Lama kami membujuk Khalil untuk berdoa. Gak berapa lama ia berdiri dan menampung tangannya.

'Ya Allah, minta susu ya Allah'

Ayah Bunda pun langsung serempak mengaminkan.

A : Setelah berdoa, kita berusaha Nak, dimana Khalil bisa mendapatkan susu? Dengan cara apa?

Khalil mikir. Bunda juga mikir, bagaimana menyederhanakan kata, bahwa berdoa saja tidak cukup, ayo berusaha, agar Allah melihat apa yang kita usahakan lalu mewujudkan apa yang kita minta.

B : Dimana ya kita bisa beli susu Khalil?

Khalil menyebut nama salahsatu supermarket di daerah kami. Tapi Bunda pikir Minggu malam begini pasti ramai sekali di sana belum lagi jalan menuju kesana, maceeet -_-".

K : Yuk ayok kita beli susu ke sana, Yok!

Semangat sekali Khalil mengajak Ayah dan Bunda!

B : Tapi coba tanya ayah, ayah punya duit gak untuk beli susu Khalil?

K : Ayah punya duit?

A : Alhamdulillah, Allah kasi ayah rezeki untuk beli susu Khalil, yuk kita terimakasih pada Allah!

K : Terimakasih ya Allah!

T_T terharu mendengarkan do'a-do'a Khalil. Semoga dialog iman seperti ini terus kita latih di rumah yok Yah.

Menuliskan ini pun Bunda masih terharu dan merinding huhu T_T karuniakanlah kami keturunan yang selalu bermunajat padaMu ya Allah! Aamiin ya Rabb.





Tuesday, January 16, 2018

Tentang Kecerdasan Emosi Khalil dan Tantangan bagi Ayah Bunda

Tentang emosi, pelan-pelan sudah Bunda perkenalkan sejak Khalil bayik, dan sekarang berefek. Alhamdulillah. Namun tantangannya sekarang adalah bagaimana kami sebagai orangtua Khalil tahan dengan salahsatu emosi yakni marah dan kecewa-nya Khalil bahkan disertai tangisan kencang.

Kalau Bunda sih sudah kebal ya mendengarkan tangisan Khalil walau kadang sering hilang akal juga, memikirkan tawaran apa yang masuk akal sehingga Khalil tenang. Hanya saja emosi sedih kecewa Khalil pakai tangisan menjadi tantangan berat bagi si Ayah yang berujung hancurnya peraturan dan kesepakatan yang Bunda buat dengan Khalil wkwkw.

Contohnya saat mengajak Khalil pulang usai sholat magrib. Khalil itu paling susah diajak pulang abis sholat magrib di masjid. Maunya lari-lari di koridor masjid lalu keluar masuk dari satu pintu ke pintu lain di masjid itu -_-" selain itu belum lagi ritual naik turun tangga dan mengelilingi pilar masjid. Rasanya Bunda pengen menelan toa masjid deh haha.

Kalau Bunda jika tidak mempan dengan jurus membujuk dan menjelaskan bahwa kita harus pulang sebab sudah jadwal makan malam, Bunda rasanya pengen angkut Khalil, terserah dah, mau nangis ya nangis aja di jalan. Sedangkan si ayah beda, bujuknya pakai es krim >.< Yaiyalah anaknya langsung mau diajak pulang. Akibatnya, Khalil menjadikan senjata lelarian sana kemari di masjid serta susah diajak pulang agar ayah menawarkan untuk jajan es krim.

Aarrrgh Bunda sampai harus putar otak ini gimana agar tidak jadi sebuah kebiasaan. Sepertinya harus menambah level ketegasan dan menyederhanakan kesepakatan demi kesepakatan deh huhu.

Kalau para Ayah Bunda pembaca ada saran gak ya, kami harus gimana menghadapi Khalil ?

Monday, January 15, 2018

Tentang Menerapkan Do'a Harian

Sejak punya Khalil, Ayah Bunda secara tidak langsung ikut memperbaiki fitrah juga nih huhu termasuk melafalkan do'a setiap kali melakukan sesuatu atau biasa kita sebut mempraktekkan do'a harian.

Aih awal-awal penerapan susaaaah sekali, kebanyakan lupa, udah masuk kamar mandi baru inget atau kalau makan seringnya baca bismillah aja biar cepat -_-" tapi Bunda berusaha keras dan menguatkan azzam bahwa Bunda dan Khalil serta semua anggota keluarga pasti bisa bahkan Bunda berencana menempelkan do'a harian tersebut di tempat-tempat khusus, kayak di pintu kamar mandi, dekat cermin, dekat rak buku (biar ingat do'a mau belajar).

Salahsatu inspirasi Bunda bekerja keras menerapkan dan membiasakan Khalil baca do'a adalah waktu Bunda Sischa pertama kali ke rumah kita. Saat itu Bunda sedang sholat zuhur sedangkan Khalil sedang tidur siang namun tetiba Khalil bangun dan udahan tidur siangnya. Ketika Bunda selesai sholat, Bunda Sischa yang menyambut Khalil bangun tidur siang dan Bunda Sischa lalu mengajak Khalil baca do'a bangun tidur. MasyaAllah, Bunda jadi terinspirasi dan semangat kembali untuk membiasakan Khalil baca do'a.

'Eh iya ya, dengan metode tersebut gak perlu menunggu anak bisa baca do'a dulu baru dibiasakan baca do'a sehari-hari', begitu batin Bunda

Lalu dikuatkan lagi usai menghadiri seminar parenting Abah Lilik. Anak lebih dulu membaca atau berbicara? Pertanyaan itu mengusik Bunda, jawabannya tentu berbicara dong ya, terus Allah menciptakan berapa telinga dan mulut? Nah penciptaan telinga panca indera telinga lebih dulu, kemudian totalnya dua membuat kemampuan mendengar anak sebagai media menangkap dan menyerap sesuatu menjadi luarbiasa.

Oleh sebab itu, Bunda gencar mengajarkan Khalil do'a harian. Alhamdulillah sudah mulai menampakkan hasil, Khali sudah bisa meniru bacaan do'a meski itu ujung-ujungnya saja wkwkw. Oiya ada yang lupa ini, Bunda juga harus mengajarkan artinya juga ya kan.

Baiklah, proyek menempelkan do'a harian di sudut rumah beserta artinya harus terlaksana dalam waktu dekat. Bismillah ^^

Sunday, January 14, 2018

Harapan NgeBlog 2018 : Ingin Buat Blog Keluarga


Sebenarnya gak yakin mau buat blog lagi sementara insyaAllah blog utama udah mulai kuat *eaaa . Namun keyakinan itu bertambah saat ikut kuliah Ibu Profesional tingkat Bunda Sayang. Nah di Bunda Sayang ini memakai media blog untuk menyelesaikan games sebagai syarat kelulusan. Nah, karena itu aku punya ide untuk buat blog lagi dan direncanakan adalah blog keluarga.

Sempat intip-intip blog keluarga yang lebih dulu ada, kayaknya seru ^^ udah ada cetak birunya di catatanku tapi belum  dieksekusi karena masih harus mengumpulkan dolar lagi wkwkw secara mau pasang domain dan mencari template yang ciamique.

Selain itu kelahiran blog bundakhalil juga bukan karena kuliah online Ibu Profesional saja, namun karena aku harus mengisi kelas blog untuk pemula untuk sebuah komunitas parenting, Hijrah Islamic Parenting. Mau gak mau aku harus buat blog untuk menyampaikan step by step cara buat blog dari dasaaar syekale. Secara aku buat blog nufazeedotcom secara otodidak tahun 2008, jadi aku lupa caranya, terpaksa belajar lagi hihi lagiankan ilmu blog juga berkembang kan yak. Aih kalau blog ibarat anak, anakku itu sudah berusia 11 tahun masyaAllah huhu *terharu.

Memang aku punya keinginan suatu hari buat kelas blog ah dikarenakan ada banyak permintaan juga, tapi selalu aku tunda huhu dengan alasan belum siap.

( Baca juga : Menjadi Pengasuh Klub Menulis )

Akhirnya aku memaksa diriku juga untuk upgrade diri, aku mulai dari mengikuti kelas blog berbayar sampai sekarang, Jadi me-nol-kan diri kembali terhadap ilmu blog. Alhamdulillah ada banyak ilmu baru yang aku dapatkan, meskipun tentang membaca kode html aku selalu gagal, mungkin karena sering baca kode dari si Aa nih #eh kekuatanku membaca kode html dalam mengoprek oprek template menjadi lemah, Ujungnya aku pasti bakal hire orang wkwkw *horangkayah *Aamiin.

Tahun ini aku awali dengan mengikut Kelas Ngeblog Seru 4 bersama Naqiyyah Syam. Naqiyyah Syam, seniorku di FLP. Aku cukup mengikut sepak terjangnya dalam dunia nge blog pertama kali. Ya ampun dalam setahun apa dua tahun terakhir gitu dia nge blog, masyaAllah seperti roket, wush wush, bahkan naqiyyahsyam.com dapat penghargaan di Kumpulan Emak Blogger, sebagai Blog of The Month. Saluute.



Belum lagi ia juga mendirikan Tapis Blogger, semacam kumpulan blogger dari Lampung. Ah mantab kali kaka ini pokoknya. Kesibukannya sebagai ibu tiga anak tidak mengurangi perannya di masyarakat khususnya dunia blog.

Sukses selalu ya Kaka, berkah ilmunya ^^

#Tulisan ini adalah tugas menulis dari Kelas Ngeblog Seru 4 Bersama Naqiyyah Syam

Belajar Angka, Huruf dan Pengenalan Warna Sendiri

Memiliki anak usia 2 tahun, tiada hari tanpa takjub ayah dan bunda dibuatnya. Beberapa bulan belakangan tanpa disuruh belajar angka dan huruf oleh saya, Khalil tanpa sadar seolah belajar sendiri.

Dulu waktu bayi sering diperdengarkan nyanyian ABCD, namun akhir-akhir ini Bunda lebih sering solawat sebagai lagu andalan jelang bobok siang wkwkw.

Mungkin itu kali ya terekam oleh Khalil. Semua huruf dan angka yang ia lihat pasti dia akan otomatis melagukan ABCD ala Khalil.

Suatu hari, Bunda mengajak Khalil ke rumah unyang naik gocar. Nah sepanjang jalan ngoceeeeh mulu, selain Khalil tertantang untuk mencari bangunan masjid sepanjang jalan tetiba ketika mobil berhenti di lampu merah yang di sebelah jalan berjejer toko dengan plang nama gede-gede eh tiba-tiba Khalil bersenandung ABCD, mungkin niatnya mau baca, tapi karena belum ngerti menyambungkan huruf, maka semua huruf yang berjejer rapi adalah alfabet. MasyaAllah Khalil hihi, terkadang Bunda sampai ngikik sendiri.

Selain huruf, Khalil juga belajar angka sendiri, entah darimana dan perasaan Bunda gak ada mengajarkan angka secara khusus tapi memang, setiap kali berbicara, Bunda ada menyisipkan pesan matematika di dalamnya, seperti saat bermain tebak-tebakan jumlah pancaindera Khalil, atau saat baca buku bergambar, Bunda pasti akan bertanya, ada berapa apelnya, Nak? Nah bisa jadi Khalil kenal angka dari permainan kami sehari-hari.

Belajar matematika juga tidak dari buku saja, orang di rumah juga suka menggunakan media jari untuk mengenalkan Khalil dengan angka. Ditambah lagi Bunda baru beli puzzle kayu huruf dan angka ^^ jadinya Khalil makin kenal deh dengan angka dan huruf.

Oiya, Bunda juga memperkenalkan huruf hijaiyah ^^ Bunda sampai beli buku Happy Hijaiyah dan berbonus poster lucu pula, jadi makin kenal deh huruf hijaiyah. Kita juga sering menyanyikan huruf hijaiyah.

Jadi pengenalan angka,huruf baik alfabet dan hijaiyah serta warna kepada Khalil, dari sekarang Bunda cicil dengan cara ngobrol dan permainan serta kegiatan sehari-hari. Pokoknya kalau Khalil bertanya ini apa? Pasti Bunda bakal tanya balik, ada berapa ini Nak? Warnanya apa? bla...bla, pun ujung-ujungnya Khalil juga muakin buanyak nanya, yang kadang nanyanya beruntun gitu -_-" wkwkw

Ah, masyaAllah tabarokallah, Khalil senang belajar ya Nak! Ayah Bunda juga jadi semangat mengajarkan Khalil hal apa saja yang ingin dan harus Khalil ketahui.

Thursday, January 11, 2018

Khalil dan Perkataan Tidak Baik

"ANJING lah kau Din"

Entah perkara apa yang terjadi sehingga Etek Puput nya Khalil mengeluarkan kata tidak baik. Tentang kata tidak baik sering didengar Khalil, karena memang lingkungan yang sulit sekali diubah. Akhirnya daripada aku tertekan karena lelah mengingatkan mereka, maka aku lebih memilih menguatkan dan mengingatkan Khalil.

Suatu pagi, saat itu aku sedang rempong menyiapkan segala keperluan si ayah untuk pergi kerja. Dan terdengarlah dari dapur perkataan tidak baik itu. Khalil sedang duduk anteng bermain lego di teras rumah.

Mendengar perkataan tersebut, Khalil langsung respon begini,

'No bilang anjing anjing ya Tek Puput'

'Tidak sopan, tidak boleh'

'Minta Maaf!'

Aku mendengar apa yang disampaikan Khalil, terharu, ya Allah terima kasih, terima kasih *_* Mau tak mau eteknya pun minta maaf.

'Minta maaf ya Din'

Aku dan suami sadar bahwa tidak selamanya akan mendampingi Khalil, maka penting sekali diasah kecerdasan emosi yang ruang lingkupnya juga berhubungan dengan mampu mengenali emosi orang lain.

Semoga konsisten dan komitmen. Pun terkadang Khalil jadi pengingat kami untuk selalu on the track pada fitrah manusia serta pedoman Al Qur'an dan Sunnah. Aamiin ya Rabb

Wednesday, January 10, 2018

Panjat Meja Demi Meraih HP

Mungkin kalau aku tidak mempelajari ilmu mengenal anak dan segala karakternya, takkan terbuka mata ini melihat segala peristiwa saat seharian bersama si kecil. Dan betapa Allah Maha Besar menciptakan makhluk suci bernama anak yang di usia 2 tahun, perkembangan otaknya begitu pesat.

Beberapa waktu lalu, meja rias aku bersihkan jadi yang tadinya rame sekarang sudah mulai tambah rame maksudnya udah sedikit lebih baik dari sebelumnya, betapa selama ini aku banyak  menyimpan benda tak berguna huhu.

Nah, meja rias tempat aku dan suami meletakkan hape. Suatu sore jelang magrib, Khalil berlari ke kamar, grabak grubuk, masyaAllah ternyata dia sudah sampai ke atas meja rias. Padahal tidak ada kursi, yang menjadi dudukan kakinya adalah sudut tempat tidur, dan dia meraih apapun yang ada di atas meja untuk mengantarkannya ke atas meja. Parahnya ada cok sambung di atas meja dan aktif, Allah masih melindungi anakku.

Aku yang tertidur di ruang depan, langsung lompat mendengar teriakan adikku yang  melihat aksi Khalil. Kejadian sebelumnya masih ada si ayah, si ayah menantang Khalil untuk naik ke meja tanpa bantuan. Dan berhasil.

Aku dan suami memang selalu menantang Khalil bila ada masalah yang dialaminya, kalau sudah sampai nangis kenceng pun kami tetap memintanya untuk sabar dan tenang, jika ia meminta bantuan, baru kami akan menolongnya.

Semangat ya anak Ayah dan Bunda, berani hadapi tantangan, karena tidak ada yang masalah yang besar sebab ada Allah yang Maha Besar!




Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...