Saturday, August 11, 2018

Bacakan Buku : Senjata Orangtua Stimulus Kreatifitas Anak

Assalamualaykum,

Buku, beruntung aku mulai merutinkan Khalil baca buku sebelum tidur. Membaca buku bagian dari cara mencari solusi dari masalah.

Setiap kali Khalil malas mandi, cuci tangan, pasti memanggil kisah di buku yang pernah kami baca sangat membantu membangkitkan motivasi internal Khalil untuk segera mandi dan cuci tangan, tanpa Bunda perlu mengeluarkan usaha lebih, walau kadang ya level sabar nya ditambah haha.

Buku juga membantu menenangkan Khalil, barusan kakinya terkilir sebab banyak loncat-loncat dari kursi ke bawah.

"Bunda, kaki Khalil terluka"

"Sabar Nak, minta doa kesembuhan pada Allah"

"Saakkiiitt T_T"

"Sabaar, yang ngasi sakit siapa?"

"Allah" sahut Khalil

"Yang sembuhkan siapa?"

"Allah" sahut Khalil lagi

"Yuk, berdoa,Nak, Bunda yang bacain doanya yaa"

Lalu kami ke kamar mandi, hendak ritual bersih-bersih sebelum tidur,

"Bunda, darah putih di kaki Khalil sedang apa mereka"

Nah pertanyaan ini muncul efek bacain Khalil buku.

Kemudian si Ayah yang juga prihatin di ujung sana

"Tadi kaki Khalil sakit karena nendang bola terlalu keras ya?"

"Bukan ayah, Kaki Khalil sakit, karena loncat-loncat, itulah akibatnya"

MasyaAllah, kata-kata Khalil, anak ini dewasa banget bahasanya huhu.

Semoga Allah sembuhkan kaki Khalil yaaa. Belum lagi tadi dia  muntah dua kali, huhu, apa Khalil masuk angin ya, huwaaa.




Gallery di Dinding Rumah

Assalamualaykum,

Punya balita identik dengan dinding yang penuh lukisan abstrak dari si balita yang kreatif. Tapi apakah sikap orangtua benar dengan tindakan anak tersebut?

Awalnya santai, ah gak apa, kelak dia tahu rasanya skripsinya dicoret *loh kok jauh amat haha atau kelak dia tidak mencoret-coret hati wanita sesukanya *jauh jauh atuh mah.

Jadi coret-coret dinding sebenarnya adalah orangtua terlambat memahami kebutuhan anak terhadap kenalan dengan alat tulis dan medianya, akhirnya yang jadi sasaran empuk adalah dinding, huhu.

Atau orangtua terlambat antisipasi untuk mensiasati dinding agar aman meski dicoret-coret, huhu. Dan aku baru tahu bahwa usia balita memang posisi nulis paling nyaman itu ya tegak lurus dan itu paling sedap ya dinding.

Kebiasaan Khalil coret dinding ini pe er besar aku juga huhu, sempat dinding rumah orang yang dicoretnya, piye?

Dan sebaiknya memang aku sediakan satu area dia untuk berkreasi di dinding, semoga deh kewujud huhu, Aaamiin.

Minum Jus Bersama 'Teman-Teman'

Assalamualaykum,



Khalil paling susah minum jus buah. Hampir habis ide, tapi yang namanya mamak-mamak harus punya 1001 strategi.

Alhamdulillah oleh Allah dikasi petunjuk. Pas pula boneka kesayangan Khalil sedang di tempat tidur, langsung deh Bunda punya ide pretended play.

Memanggil 'teman-teman' Khalil untuk pura-pura minum jus. Segala boneka dipanggil dan juga mobil-mobilan juga pesawatan.

Padahal jusnya hanya segelas kecil tapi ya Allah, usaha buat bujuk dia ngabisin itu harus besar, *lap keringet

Tapi Alhamdulillah habis juga haha.


Handphone Jadi Laptop

Assalamualaykum,


Sebagian besar kerjaan sebagai momblogger aku lakukan memakai media laptop. Saking seringnya pegang laptop, Khalil jadi penasaran.

Sesekali aku memberinya kesempatan berinteraksi dengan laptop kecil bekas aku pakai dulu, namun kalau pas lagi malas mengeluarkannya ya gitu anak jadi kreatif haha.

Suatu hari aku meletakkan handphone kecilku sembarang, usai mandi Khalil lalu berpura-pura membuka dan mengoperasikan laptop memakai handphone kecil itu haha.


Pura Pura Makan Es Krim

Assalamualaykum,


Setiap kali bermain dan belajar bersama Khalil, ada aja extention yang dia lakuin. Kayak Bunda contohin buat piramida dari wadah gelas plastik. Khalil mah gak mau niru apa yang Bunda contohin. Dia malah buat piramida versi dia.

Terus setelah berhasil membuat piramidanya, terlihat oleh Khalil bola, nah entah ide dari mana, wadah plastik dia susun, lalu masukin bola, kemudian dia pura-pura jilat es krim. Haha.

Bunda ya mendadak ikut pretended play juga lah, pura-pura minta dibuatkan es krim dan ikutan makan kayak doi.

Ada aja ya tingkah si kecil di rumah wkwkwk.


Mengkhawatirkan Lidah Buaya

Assalamualaykum,



Suatu malam dalam proses persiapan tidur, masing-masing memiliki kegiatan. Khalil mengambil buku untuk dibaca, ayah cek wasap, Bunda membawa hape kecil untuk alarm dan gel aloe vera, sebab kaki Bunda kering berat huhu, tapi malam itu Bunda lupa bawanya ke tempat tidur.

"Ayah, tolong ambil lidah buaya, Bunda"

"Bunda, jangan! nanti kita digigit buaya" saut Khalil

"Haha, bukan lidah buaya beneran Nak, tapi lotion lidah buaya"

"Iya jangan ya Bunda"

Mungkin dalam imajinasi Khalil lidah buaya beneran kali yak. Sebab beberapa kali kita membaca buku tentang binatang dan ada gambar real dari wujud Buaya.

Dari percakapan malam tersebut Bunda dapat ambil hikmahnya, jangan berbicara hal yang ambigu dekat telinga anak, karena bisa diterjemahkan lain oleh anak. Hihi

Belum lagi pas dia ditunjukkan tanaman lidah buaya, dia perhatikan betul-betul tanamannya. MasyaAllah, anak adalah peneliti ulung ya ^^

Senyum Kulit Jeruk

Assalamualaykum,



Belakangan aku merasakan imajinasi Khalil sedang berkembang pesat seiring kemampuan berbicaranya yang semakin lancar dan penguasaan kosa kata yang bertambah banyak, sehingga sangat membantu Khalil menerjemahkan isi kepalanya, termasuk peristiwa beberapa hari lalu.

Khalil sedang terapi bangun pagi sebab fitrahnya anak ya bangun pagi huhu, semalam apapun tidurnya, konsekuensinya tetap harus bangun pagi. Hal tersebut mengajarkannya ada banyak kebaikan bagi orang yang bangun pagi apalagi bangun subuh, dari sekarang mah didiknya sebelum terlambat huhu, kadang emaknya nih yang suka malesan, berasa merdeka gitu dia bangkong haha, astaghfirullah. Padalah ntar yang susah siapa, ya orangtua sebab anaknya sedari kecil gak dibangunkan pagi sehingga ketika dewasa, susah bangun subuhnya, huhu jangan ya Nak, naudzubillah.

Yaelah cerita bangun pagi doang panjang amat hihi. Jadi, pada hari Selasa pagi, 2 Agustus 2018, usai berhasil membangunkan Khalil, kami pergi jalan-jalan pagi sekalian nemenin Bunda belanja ke tempat Uwak Anum.

Sepulang belanja, Khalil menemukan sampah kulit jeruk di depan pagar. Langsung aku teringat, itukan sampah kulit jeruk yang aku buang sembarangan tadi malam, huhu, ketauan deh. Berusaha keras mendidik anak untuk  buang sampah pada tempatnya, eh ndilalah emak khilaf dengan membuang sampah sembarangan T_T nyesaaaal.

'Bunda, kulit jeruknya kayak orang senyum"

"MasyaAllah, iya ya Nak"

Bunda suprised imajinasi Khalil bermain, Alhamdulillah, MasyaAllah Tabarakallah ya Nak!

"Tapi, siapa yang buang sampah sembarangan disini ya? tanya Bunda

Gue yang buang, gue yang nanya haha

"Iya, siapa ya"

Khalil lalu memandang Bunda yang senyum senyum meringis haha

"Bunda yang buang hehe"

"Bundaaa, gak boleh buang sampah sembarangan ya! buang di tong sampah!"

"Iya Nak, iyaaa T_T"

Kenak repet deh gue sama anak huhu.

"Makasi ya Nak, udah ingetin Bunda"


Kepiting Apel

Dulu kalau masak di dapur, paling gak bisa disela dengan Khalil. Sekarang mah sudah biasa hehe. Sejak belum ganti lemari piring, saat aku masak, Khalil bisa sambil ‘merapikan’ rak piring. Sekarang gak bisa lagi hihi.

Tapi, kalau emaknya sedang buat kue, Khalil tampil jadi asisten chef, yang bantuin sendokin tepung, sendokin gula, nah setelah itu Khalil pun bermain tepung, sampai bisa dijadikan bedak -_-“ bahkan dibalur ke sekujur tubuh.

Sampai disini emak pun speechless wkwkw
Saat masak, Khalil bisa belajar berhitung juga, tentang berapa jumlah telur yang dipakai, menghitung berapa sendok tepung yang dimasukkin ke wadah. Wah pokoknya pembelajaran matematika logis yang efektif banget.

Selain itu di dapur Khalil juga bisa kenalan dengan peralatan masak, mengelompokkan sendok dan garpu, menjodohkan tutup ke wadahnya sesuai warna.

Oiya saat kupas buah, kita juga belajar berapa potong buah yang dihasilkan, setelah itu kita bisa buat sesuatu dari kulit buah yang dikupas dan bijinya. Kayak yang kami buat ini, taraaaa...kepiting apel.


Khalil dan Proses Mengasah Kreatifitasnya

Assalamualaykum,



Jumpa lagi dipostingan Bunda Khalil, tugas di Kelas Bunda Sayang membuatku rajin posting disini walau rekap wkwkw.

Pada tugas Bunda Sayang di Level 9 kali ini adalah tentang mengasah kreatifitas anak. Berbicara kreatifitas, sebelumnya tahu dulu apa makna kreatif.

Menurut KBBI, Kreatif adalah punya daya cipta, menciptakan sesuatu. Nah proses mencipta ini merupakan bagian dari mencari jalan keluar suatu masalah.

Suatu ketika kami hidup di lingkungan perokok, ingin rasanya Khalil jadi ilmuwan sholeh nan hafiz dan mampu menciptakan alat penghisap asap rokok bagi orang yang terganggu dengan si perokok aktif di sekitarnya. Kecewa sekali jika ada orang yang sengaja merokok di dekat kita.

Gak hanya itu, obsesi lainnya yang aku inginkan pada Khalil yakni menciptakan alat untuk menjernihkan air sungai, solusi agar masyarakat gak buang sampah ke sungai, mengatasi banjir. Sebab kami tinggal di dekat tali air.

Meskipun begitu, itu hanya keinginan semata. Apapun yang Khalil inginkan, hendak jadi apa, yang penting Allah ridho, Ayah Bunda hanya fasilitator dan penyambung doa kebaikan untuk Ananda Khalil ke Allah.

Seperti yang disampaikan dalam materi, ada 10 cara mengasah kreatifitas pada anak,



Oiya, tentang cipta mencipta, there's nothing new under the sun, So, ada banyak metode berfikir kreatif seperti evolusi, sintesa, revolusi dan re aplikasi, asal jangan menjiplak karya orang lain aja deh. Huhuhu semoga Allah menjauhkan anak-anak kita dari tindakan plagiat.

Semoga bermanfaat!

Ulat Puzzle Balok

Salahsatu kegiatan menanamkan konsep matematika logis adalah dengan kegiatan mengelompokkan benda dan menyusun benda.

Dan aku baru tahu, bahwa kegiatan yang disukai Khalil tersebut adalah bagian dari konsep matematika logis, wkwkw ya Allah kemana aja Bunda Khalil.

Alhamdulillah awal tahun 2018 berkesempatan mengikuti sebuah program paud online. Program tersebut menyediakan rpph yang siap diajarkan untuk anak sesuai usia, bersamaan dengan pendaftaran, orangtua dapat peralatan belajar juga, seperti kancing warna warni, pompom dll. Media tersebut sangat membantu saat belajar matematika logis ternyata.

Nah pas kiriman media itu sampai, Khalil senang sekali. Khalil minta diambilkan kancing warna warni, kemudian disusunnya berjejer seperti kereta api katanya. Ada juga media belajar seperti cincin nah itu disusun juga berderet.

Lalu ada puzzle balok, Khalil suka susun tinggi atau kadang sekadar berbaris seperti kereta api, pokoknya yang berbaris itu kereta apilah wkwkw.

Suatu malam Bunda punya ide ketika Khalil lagi serius main *main aja serius ya hihi* membariskan puzzle baloknya. Lalu Bunda kepikiran untuk membuat seperti ulat. Dan taraaa... jadilah puzzle balok ulat kami hihi.


Tip Keren Agar Ibu Santai Bicara Menstruasi Pada Anak

Assalamualaykum Bunda,  Menstruasi pada anak perempuan adalah hal normal namun zaman saya dulu sungguh hal ini masih tabu, gak banyak orangt...